Kamis, 15 Juni 2017 23:00 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Perhubungan siap melakukan pengaturan arus mudik di pintu di Gerbang Tol Brebes Timur alias Brexit.
"Setelah kita evaluasi memang Brexit itu tetap akan difungsikan sebagai jalur mudik. Kita sudah rencanakan, untuk Brexit yang kita lakukan suatu pengamatan dan perencanaan yang lebih dalam dengan beberapa kementerian dan kepolisian," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (15/06/2017).
Brexit terletak di jalur tol Pejagan-Pemalang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten, dengan Banyuwangi, Jawa Timur yang direncanakan akan melintang sepanjang 57,5 kilometer dan melewati 4 daerah, yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Pemalang.
Para pemudik bisa mengambil jalur keluar di pintu tol Brebes Timur (Brexit) untuk menuju ke Brebes.
Namun pada masa arus mudik 2016, terjadi kemacetan pada 2-4 Juli yang bahkan menelan belasan korban jiwa. Salah satu penyebabnya adalah dari 8 gerbang tol hanya melayani transaksi tunai dan adanya antrean di SPBU dekat pintu tol Brebes Timur.
"Kita juga menyiapkan jalur Pantura dan jalur Selatan sehingga semua pemudik kami anjurkan memilih tiga, jangan hanya Cipali (Cikopo-Palimanan), karena Cipali akan kita kontrol secara ketat dan ada suatu evaluasi dari kepolisian," ungkap Budi.
Bila dalam arus mudik nanti ditemukan kemacetan di jalur Cipali maka kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas.
"Apabila ada suatu kemacetan sejumlah tertentu, maka di pintu tol gerbang sebelumnya akan kita tutup sehingga Pekalongan yang menjadi titik yang paling mungkin terjadi kemacetan, akan kita kontrol agar jumlah kendaraan yang melewati Cipali dan melanjutkan ke Blora, Pekalongan ke Weleri akan kita kontrol secara terbatas, jadi dari pada dikontrol lebih baik (masyarakat) mencari alternatif," jelas Budi.
Budi juga mengimbau agar pemudik tidak menggunakan motor saat kembali ke kampung halaman. "Dari pengamatan kita, banyak sekali saudara saudara kita memang menggunakan motor dan motor ini adalah bagian dari penyebab kecelakaan paling tinggi yaitu lebih dari 50 persen dan celakanya pengendara motor juga mengalami kecelakaan," katanya.
Kementerian Perhubungan pun mengimbau agar pengendara bermotor jangan mudik menggunakan sepeda motor.
"Pemerintah berkomitmen bersama stakeholder bersama BUMN menyediakan mudik gratis sebanyak 256 ribu, ada motor juga yang dimudikkan secara gratis 50 ribu motor, itu menggunakan kereta api, bus dan kapal," ungkapnya.
Meski begitu, mudik bersama dengan kereta api dan bus sudah habis. "Tapi yang menggunakan kapal masih ada masih ada, lebih kurang masih 10.000 lebih jadi bisa digunakan. Sebenarnya banyak televisi dan perusahaan-perusahaan swasta melakukan mudik gratis," tambah Budi.(exe/ist)