Senin, 05 Juni 2017 20:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meyakini target Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dapat tercapai.
Menurut Amran, seusai penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Jakarta, Senin, pihaknya akan meningkatkan produksi pertanian untuk 11 komoditas pangan strategis.
"Ada 11 komoditas strategis, alhamdulillah sudah selesai empat. Kami selesaikan lagi tahun ini jagung, tahun depan bawang putih, tahun berikutnya apa," kata Amran dalam keterangan pers, Senin (5/6/2017).
Menurut Amran, strategi untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian satu per satu dilakukan karena keterbatasan anggaran dan tim dalam melakukan hal tersebut.
"Tidak bisa bersamaan, karena anggaran terbatas, tim kami terbatas. Insya Allah kami bisa capai karena hari ini kami sudah buktikan pada dunia bahwa kita bisa makan beras, jagung, bawang, cabai tanpa impor," katanya.
Capaian tersebut, menurut Amran, menjadi capaian yang cukup tinggi di tengah beratnya tantangan yang dihadapi. Pasalnya, ia mengklaim pemerintahan saat ini menghadapi masa sulit karena berhadapan dengan El Nino terbesar sepanjang sejarah.
"Ingat, ada El Nino dahsyat, terbesar sepanjang sejarah, tapi kita bisa me-'manage' dengan baik," ujarnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan, Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045, dengan berbagai usaha peningkatan produksi pertanian.
Amran menuturkan, potensi Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian sangat besar. Bahkan tak hanya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri saja, namun bisa menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.
"2018 sampai 2021 kami menargetkan swasembada pangan dengan peningkatan produksi di atas lima persen. 100 persen kebutuhan pangan juga dipenuhi dari dalam negeri sehingga tidak ada lagi impor pangan," ujarnya.
Ia melanjutkan, Kementan pun menerapkan standar kebijakan yang ketat bagi daerah untuk mencapai target tersebut. Selain itu, ia juga meminta setiap kepala daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain untuk memaksimalkan pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan agar proses ekspor pangan unggulan Indonesia ke luar negeri tercukupi.