Rabu, 31 Mei 2017 15:35 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Suasana malam tidak hanya tercipta di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, tapi juga di kolong Tol Pluit (Jakarta Inner Ring Road) sebelah barat RPTRA yang berada di Jalan Kepanduan I.
Salah satu warung itu berada di sekitar lima meter dari pinggir jalan. Dari pantauan, warung tersebut terbuat dari triplek beralas lantai.
Selain warung penjual bir, adapula di kolong tol tersebut terdapat rumah-rumah semi permanen atau biasa disebut bedeng.
Jika siang hari akan tampak aktivitas di bawah tol. Ada masyarakat yang beristirahat atau membuat bangunan semi permanen baru.
"Sebelum pemilu pernah digusur. Terus habis pemilu ada lagi. Tapi cepat mereka membangunnya. Namanya juga bedeng-bedeng begitu," kata Camat Penjaringan, Jakarta Utara, Mohammad Andri, Rabu (31/5/2017).
Andri mengungkapkan, penggusuran akan kembali dilakukan. Tetapi, pihaknya harus membagi konsentrasi penjagaan.
"Terlalu banyak titik yang diamankan, di Kalijodo 24 jam terus di Waduk Pluit. Penjagaan mulai dari tingkat kota hingga provinsi, sudah turun. Itu berkali-kali ditertibkan," ujarnya.
Andri menilai, solusi yang paling pas adalah memanfaatkan lokasi dibawah kolong tol tersebut. Aset di kolong tol merupakan kepemilikan dari pengelola tol Jasa Marga.
"Kita minta Jasa Marga untuk mengggunakan, untuk sebagai kuliner atau lahan parkir. Dia keluarin lah biayanya," pungkasnya.