Rabu, 31 Mei 2017 09:43 WIB
INDRAMAYU, Tigapilarnews.com - Harga ayam potong di tingkat peternak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami kenaikan mencapai Rp 4 ribu per kilogram.
Menurut para peternak kenaikan harga ayam potong itu untuk menutupi harga jual pada hari biasa.
"Kami terpaksa menaikkan harga jual ayam di bulan Ramadan ini untuk menutupi kerugian, sebab saat hari-hari biasa harganya rendah dan tidak bisa naik," kata seorang peternak asal Kabupaten Indramayu, Marlon Cahyadi, di Indramayu, Rabu (31/5/2017).
Menurutnya, kenaikan harga ayam potong hidup itu sebesar Rp4 ribu per kilogram. Pada hari biasa ia menjualnya Rp 16 ribu per kilogram, tapi pada bulan Ramadan ini Rp 20 ribu per kilogram.
Dia menuturkan, para peternak ayam di daerah sangat tidak setuju, apabila pemerintah merencanakan menetapkan harga eceran tertinggi untuk komoditas ayam.
"Kalau ada rencana menetapkan harga maksimal untuk ayam di pasaran, tentu akan merugikan peternak ayam, karena biaya operasional yang kami keluarkan itu besar," ujar Marlon.
Dia mengaku untuk panen ayam kali ini mencapai 180 ton yang akan dikirim ke beberapa daerah di Jawa Barat dan juga DKI Jakarta.
Sedangkan harga ayam potong di pasar tradisional memasuki hari kelima di bulan Ramadan ini mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Padahal dari tingkat peternak hanya Rp 20 ribu.
Mahal harga ayam potong di pasaran ini terjadi akibat banyak rantai distribusi dari peternak hingga ke pedagang eceran.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Baru, Kabupaten Indramayu, Aris mengaku menjual daging ayam per kilogram Rp 35 ribu.
Menurutnya sudah menjadi siklus tahunan ketika memasuki bulan Ramadan terjadi kenaikan harga.
"Harga naik itu biasa, apalagi memasuki bulan Ramadan dengan permintaan juga semakin naik dan harga di tingkat distributor pun naik," imbuhnya.
sumber: antara