Senin, 22 Mei 2017 20:46 WIB

Jawa Topang 50 Persen Lebih Lahan Pertanian, Pengamat Desak Pemerataan

Reporter : Bili Achmad Editor : Danang Fajar
Pengamat pertanian, Khudori (Foto: Billi)

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Pulau Jawa menjadi penopang hasil pertanian di Indonesia lebih dari 50 persen, padahal konversi lahan pertanian terus terjadi setiap tahunnya. Akibatnya, ketahanan pangan di Indonesia terancam, impor pun menjadi pilihan untuk memenuhi tingginya permintaan.

"Jawa masih memegang peranan penting dalam produksi pangan, tidak hanya padi jagung dan kedelai, tetapi juga juga sayuran seperti cabai, bawang dan lainnya di produksi. Sehingga menimbulkan alih pungsi lahan pertanian, ini yang sangat bahaya," ujar Pengamat pertanian, Khudori pada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/5/2017).

Pulau Jawa tidak hanya menjadi penghasil pangan terbesar nasional, Khudori mengungkap produksi daging sapi, telur dan perikanan banyak juga di hasilkan dari Pulau Jawa.

"Menggeser basis produksi pangan dari Jawa ke luar Jawa tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Karena lahan di luar Jawa kering, sehingga pemerintah harus membangun infrastruktur irigasi di banyak tempat," ucap Khudori.

Lebih lanjut, Khudori mengungkap meskipun Pulau Jawa menjadi pusat ekonomi nasional akan tetapi harus banyak membutuhkan sektor lahan pertanian yang memadai, sehingga tidak terjadi konfersi lahan.

"Lahan pertanian semakin terancam, sehingga pemerintah harus ambil tindakan membangun fondasi lahan di luar Jawa," pungkas Khudori.


0 Komentar