Sabtu, 20 Mei 2017 15:20 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Maraknya kasus perdagangan gadis di bawah umur, seperti yang diungkap Polres Metro Jakarta Utara terhadap tersangka HS, KL Dan DN, Jumat (19/5/2017) kemarin menambah daftar deretan kasus yang mengorbankan anak.
Ketiganya terungkap sebagai mucikari yang mempekerjakan gadis dibawah umur di karaoke New Mulia Orleans, Jalan Boulevard Barat LC 6, No 7-8-9, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menanggapi hal itu, Sekertaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Dhanang Sasongko mengatakan terjadinya kasus perdagangan gadis di bawah umur akibat kurangnya cinta dan kasih sayang keluarga.
"Fenomena ini terjadi sejak lama. Faktor utamanya minim kasih sayang orang tua. Banyak orang tua yang menganggap, anak tersebut sudah dewasa dan tak perlu lagi bimbingannya," ujar Dhanang saat dihubungi, Sabtu (20/5/2017).
Terkait alasan ekonomi, dia menyangkal hal tersebut. Dirinya mengatakan, banyak keluarga yang justru hidup bahagia dan tidak tergoda rayuan para predator anak lantaran memiliki kasih sayang yang kuat. Pendidikan akademis, moral, serta agama menjadi faktor penguatnya.
"Kebanyakan, anak yang terjerumus merupakan siswa putus sekolah. Ini lah yang harus dibenahi pemerintah," ucapnya.
Selain itu, Dhanang juga memperhatikan perkembangan dunia media sosial (medsos) yang sering disalahgunakan. Serta kurangnya pengawasan masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.
"Masyarakat harus peduli dengan lingkungannya. Jangan biarkan siswa bolos sekolah, bermain di warnet terlalu lama, dan 'nongkrong' terlalu larut. Hal itu bisa memicu para 'predator' untuk merayu anak agar mendapatkan uang," tambahnya.