Sabtu, 20 Mei 2017 12:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nasi briyani merupakan makanan olahan berasal dari negara-negara Asia Selatan; India, Pakistan, Nepal, Bangladesh atau Sri Lanka misalnya. Cita rasanya menonjolkan aroma campuran rempah.
Bahan dasarnya nasi dimasak dengan campuran rempah-rempah serta kaldu atau santan. Untuk memperkaya protein, tambahkan potongan daging kambing, ayam maupun daging sapi.
Ada beberapa penamaan berbeda soal makanan ini di beberapa negara. Misalnya ada yang menyebut biryani, biriani, biriyani, buriyani, beryani atau briyani.
Tapi yang jelas, kata briyani berasal dari bahasa Persia yang memiliki arti goreng atau panggang.
Pengolahan makanan ini, yakni beras menjadi nasi kemudian digoreng bersama minyak samin hingga setengah matang, lalu direbus dengan air kaldu yang sudah dibumbui rempah-rempah.
Para pelancong atau pedagang Persia pertama kali memperkenalkan cara memasak seperti ini kepada orang India dan Pakistan, kemudian menyebar ke seantero dunia, dan populer di Irak, Iran, Afganistan, Bangladesh, Sri Lanka dan hingga kini kepopulerannya menyebar ke Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia.
Konon nasi briyani inilah yang menjadi cikal bakal nasi kebuli di Indonesia yang proses pengolahannya hampir mirip.
Pembuatan makanan ini menggunakan beras dari jenis yang berbeda dari biasanya, yakni beras basmati yang berbentuk lebih panjang dari beras yang biasa kita konsumsi di Indonesia.
Beras ini memang agak sulit didapat karena jenis ini tidak bisa diproduksi di Tanah Air. Keunggulan beras jenis ini yaitu memiliki 20 persen lebih banyak serat dibanding beras jenis lain yang biasa dikonsumsi.
Walau begitu, nasi briyani sudah mudah didapat di Indonesia karena banyak restoran atau kafe menyajikan menu ini dengan ragam pilihan.
Jika ingin campuran daging ayam, kambing atau sapi, tinggal pilih saja sesuai selera. Makanan ini juga dipercaya sangat baik untuk pencernaan.