Kamis, 18 Mei 2017 14:22 WIB

GNPF-MUI Minta Rekonsiliasi, Djarot: Hati-hati Lakukan Gerakan

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Meskipun berbeda perspektif selama pilkada Jakarta periode 2017-2022, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tidak perlu ada rekonsiliasi dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Sebab, selama ini, ia menganggap mereka tetap saudara sebangsa.

Selain itu, Djarot juga mengimbau untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. "Hati-hati ketika melakukan tindakan gerakan dan sebagainya. Kita itu negara Pancasila, Bhineka Tunggal Ika," kata Djarot di Balaikota DKI, Kamis (18/5/2017).

Djarot menjelaskan, ia mengerti betul bagaimana rasanya tidak dihargai oleh seseorang ketika dirinya bahkan tidak melakukan hal yang salah.

"Saya mengalami lho bagaimana ketika saya salat di banyak masjid, padahal kita sesama muslim, ya enggak? marilah kita kembali ke jiwa Pancasila bahwa negara kita Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.

Djarot tetap menerima GNPF maupun kelompok-kelompok lain yang selama ini melakukan aksi penolakan sebagai saudara.

Itu sebabnya, Djarot tidak mengerti dengan adanya harapan GNPF MUI untuk rekonsiliasi.

Diwartakan sebelumnya, GNPF MUI meminta warga menerima putusan dua tahun vonis Ahok atas kasus penistaan agama. Mereka menilai, sikap seperti itu adalah upaya untuk rekonsiliasi seusai pilkada.

"Rekonsiliasi harus dijalankan dan harus ada tenggang rasa menerima segala keputusan, setelah berbulan-bulan perpecahan terasa di Jakarta," ujar Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir saat ditemui di AQL Islamic Centre, Tebet Utara, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).


0 Komentar