Kamis, 18 Mei 2017 09:07 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Putri Mako, cucu Kaisar Jepang Akihito rela melepas status bangsawan demi menikah dengan pemuda biasa.
Pemuda itu adalah mantan teman sekelas di kampus tempat Putri Mako kuliah. Putri sulung Pangeran Akishino itu jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengan pemuda bernama Kei Komuro di sebuah restoran. Kei Komuro kini bekerja di bidang hukum.
Keputusan Putri Mako ini mengobarkan kembali kekhawatiran seputar masa depan kekaisaran Jepang, yang merupakan salah satu dinasti tertua di dunia.
Pasangan yang sama-sama berusia 25 tahun ini bertemu pertama kali sekitar lima tahun lalu. Mereka dulunya sama-sama mahasiswa di International Christian University di Tokyo.
Sejumlah media Jepang melaporkan, Putri Mako dan Kei Komuro telah melakukan pertunangan. Putri Mako dilaporkan telah memperkenalkan pemuda pilihan hatinya kepada orang tuanya dan hubungan mereka telah direstui.
Namun, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang menolak berkomentar. Pasangan muda ini rencananya akan menikah pada bulan depan.
Lantaran menikah dengan warga biasa, maka status “ningrat” Putri Mako harus dilepaskan. Imbasnya, dia tidak bisa lagi menikmati tunjangan dari Kekaisaran Jepang dan harus membayar pajak negara seperti kewajiban warga biasa pada umumnya.
Saat ini hanya ada segelintir ahli waris takhta Kekaisaran Jepang. Yakni, putra sulung Kaisar Akihito, adik laki-lakinya yang berusia 80-an tahun dan adik Putri Mako, Pangeran Hisahito yang berusia 10 tahun.
Nasib krisis generasi Kekaisaran Jepang membuat kabinet Jepang berencana menyetujui RUU yang mengizinkan kaisar lengser sesuai keinginannya. RUU itu muncul setelah bulan Agustus lalu bahwa Kaisar Akihito khawatir usia akan menghalangi kemampuannya untuk memenuhi tugasnya memimpin dinasti Jepang.
Ketika ditanya tentang krisis generasi bangsawan, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, mengatakan kepada wartawan; ”Tidak ada perubahan dalam pandangan kita untuk melanjutkan dengan mempertimbangkan langkah-langkah guna memastikan suksesi kekaisaran yang stabil.”
Komentar Suga ini bertepatan dengan munculnya calon suami Putri Mako, Komuro, di depan publik. Dia membungkukkan badannya kepada wartawan untuk menyampaikan sesuatu. ”Sekarang bukan saatnya saya berkomentar, tapi saya ingin berbicara di lain waktu,” katanya, seperti dikutip Telegraph, Kamis (18/05/2017).
Putri Mako saat ini bekerja sebagai peneliti di sebuah museum setelah lulus dengan gelar master di bidang studi museum dan galeri di University of Leicester.
Proses pernikahan pasangan itu kemungkinan besar akan terjadi dalam ritual pertunangan tradisional, di mana Komuro pertama harus mengirim seorang utusan untuk mengunjungi Istana Kekaisaran dengan hadiah untuk membuat sumpah resmi pertunangan.(exe/ist)