Minggu, 07 Mei 2017 18:53 WIB
TANGERANG, Tigapilarnews.com - Hujan dengan intensitas tinggi terus menggenangi wilayah Tangerang dan sekitarnya. Beberapa daerah pun dilanda banjir parah.
Pemukiman, pabrik, hingga akses jalan di Kabupaten Tangerang terkepung banjir. Bahkan ketinggian air ada yang mencapai 2 meter.
Seperti yang terjadi di wilayah Kampung Bitung Cisereh, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Banjir menggenangi pemukiman warga dari Sabtu (6/5/2017).
Di lokasi tersebut sekitar 30 rumah milik warga yang terendam banjir. Bahkan genangan air melumpuhkan akses Jalan Veteran, Bitung Cisereh.
"Air sudah masuk rumah dari semalem kebanjiran," kata Engkay Ketua RT setempat, Minggu (7/5/2017).
Ia mengungkapkan di wilayahnya itu merupakan daerah langganan banjir. Pasalnya air dari Sungai Cirarab kerap kali meluap jika hujan terus menerus.
"Penyebabnya karena penyempitan Sungai dan juga ada pembangunan di sekitar sungai jadinya air meluber masuk ke rumah warga," ujarnya.
Musibah banjir juga merendam dua pabrik besar di kawasan Curug, Kabupaten Tangerang. Dua perusahaan yang terendam banjir di antaranya PT JSKI Green dan Nathan Bakery.
Di wilayah tersebut kedalaman air sekitar 40 centimeter. Imbas banjir ini aktivitas produksi pum terpaska diliburkan.
"Air sudah masuk ke pabrik dari semalam. Penyebabnya air Kali meluap dan enggak saluran air mampet," kata Widi satu dari pegawai di pabrik tersebut.
Akibat bencana banjir ini juga membuat akses jalan protokol lumpuh. Jalan menuju kawasan industri Jatiuwung dari arah exit Tol Bitung pun terputus.
Sementara itu wilayah yang menjadi langganan banjir yakni Perumahan Mustika Tigaraksa ketinggi air mencapai sedada orang dewasa.
Kondisi Kali Cijantra di dekat perumahan ini debit airnya sedang tinggi.
"Kami sedang siaga banjir debit air terus naik," ungkap Munir satu dari penduduk di Perumahan Mustika Tigaraksa.
Warga setempat sudah mulai mengungsikan barang-barangnya. Mereka mengevakuasi ke musala dan lokasi yang lebih tinggi.
"Masih ada juga warga yang belum mengungsi dan belum mendapat bantuan," tutupnya. (ist)