Minggu, 07 Mei 2017 13:26 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Bangunan bernilai sejarah di zaman penjajahan Belanda, Pasar Heksagon, yang berlokasi di Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga saat ini masih dalam kondisi terbengkalai.
Terlihat bangunan yang berdiri sejak tahun 1920-an ini semakin rapuh dan nyaris roboh. Di bangunan ala Belanda itu sudah dikatakan tak lagi layak untuk digunakan.
Setiap sisi luar bangunannya, nampak sudah dipagar dengan tertutup seng besi di setiap sisinya. Apabila melongok ke arah dalamnya, terlihat batangan-batangan kayu reyot masih berdiri tegak.
Tidak hanya itu saja, bongkahan kayu lainnya dan tembok yang sudah hancur, berceceran di belakang bangunan tersebut.
Nampak, bagian tembok luar tertulis peringatan keras, perihal warga tak diperbolehkan masuk ke dalamnya lantaran bangunan yang dahulunya dijadikan sebagai pusat pelelangan ikan, nyaris terlihat rubuh.
Selain itu, bentuk bangunan terlihat bagian atapnya sudah hancur dan banyak lubangnya. Bangunan yang juga sempat dijadikan berupa Balai Penelitian Aquarium, lobi hotel, sampai pendaratan ikan lelang, serta pemasaran ikan ini, juga nyaris tidak berbentuk.
Diwartakan sebelumnya, pihak PD Pasar Jaya sudah berjanji akan mengelola dan menghidupkan bangunan Pasar Heksagon seperti sedia kala. Namun, di lokasi tak nampak petugas terkait yang bakal memperbaharui bangunan tersebut.
Bangunan berbentuk segi enam dengan gaya arsitektur indische tersebut kini terlihat yang seperti bangunan pajangan semata.
Menurut salah seorang warga, Rini (48) pihak terkait yang bertanggung jawab mengelola bangunan itu belum nampak melakukan perbaikan.
"Sampai sekarang belum ada perbaikan buat Pasar Heksagon. Sebenarnya, jikalau Pasar Heksagon tersebut difungsikan kembali jadi tempat pelelangan ikan, menguntungkan juga buat nelayan-nelayan di Kampung Akuarium, Pasar Ikan, atau Kampung Luar Batang. Pasti di sini nelayan usai menangkap ikan di lautan, hasil tangkapan bisa dijual kembali," papar Romi, Minggu (7/5/2017).