Minggu, 07 Mei 2017 12:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Rakyat Prancis akan memilih presiden berikutnya setelah sebuah kampanye yang tidak dapat diprediksi yang telah membagi negara tersebut.
Putaran kedua pemilu presiden (Pilpres) Prancis ini akan mempertemukan Emmanuel Macron, seorang bankir, melawan politisi sayap kanan Marine Le Pen.
Seperti dikutip dari BBC, Minggu (07/05/2017), sejumlah warga negara dan ekspatriat Prancis yang berada di luar negeri telah mulai memberikan suaranya. Sedangkan di Prancis, pemilihan akan dilangsungkan mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 19.00 waktu setempat.
Tempat pemungutan suara akan tetap di buka di bebeapa kota besar sampai pukul 20.00 waktu setempat, dengan laporan awal hasil perhitungan akan dilaporkan secepatnya setelah mereka tutup.
Dua kandidat telah memberikan para pemilih visi yang berbeda dari Prancis. Mereka bertarung setelah menyingkirkan 11 kandidat presiden lainnya dalam putaran pertama pada tanggal 23 April lalu.
Macron adalah seorang liberal sentris, pro-bisnis dan pendukung kuat Uni Eropa (UE). Sementara lawannya, Le Pen, mengkampanyekan program anti imigrasi pertama di Prancis. Ia juga ingin Prancis meninggalkan Euro dalam ekonomi domestik, dan mengadakan referendum mengenai keanggotaan Prancis di Uni Eropa (UE).
Macron secara luas diperkirakan akan memenangkan pemungutan suara, namun analis mengatakan tingkat abstain yang tinggi dapat merusak peluangnya.
Pemilu Presiden Prancis akan dipantau dengan ketat di seluruh Eropa, menjelang pemilihan di Jerman dan Inggris. Pemilu ini juga terjadi di saat Inggris menegosiasikan jalan untuk keluar dari UE.(exe/ist)