Kamis, 04 Mei 2017 16:28 WIB

Luas Areal Terbakar di Pertamina Lubricants Capai 400 Meter Persegi

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Kepulan asap hitam dari nyala api yang muncul di penyimpanan unit produksi pelumas Pertamina Lubricants di Jalan Jampea, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (4/5/2017), berasal dari bumper area. Foto: Ryan.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepulan asap hitam dari nyala api yang muncul di penyimpanan unit produksi pelumas Pertamina Lubricants di Jalan Jampea, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (4/5/2017), berasal dari bumper area.

Bumper area yang terbakar itu luasnya mencapai 300 hingga 400 meter persegi, dan berada tidak jauh dari bagian tangki penyimpanan produksi oli milik salah satu perusahaan BUMN di bidang energi itu.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan memastikan yang terbakar bukanlah bagian dari tangki penyimpanan melainkan hanya ilalang rumput di areal terbuka.

"Yang terbakar itu penyimpanan bukan minyak bahan bakar, tapi pelumas atau oli. Jadi yang terbakar hanya di sekitar perbatasan bumper area yang jaraknya memang cukup dekat dengan salah satu tangki penyimpanan oli," kata Satriadi, Kamis (4/5/2017) di lokasi depan pintu gerbang masuk Pertamina Lubricants, Jakarta Utara.

Satriadi mengaku belum mendapat informasi dari pihak Pertamina apabila ada pengelasan salah satu komponen baik itu pipa atau material benda lainnya yang tidak sesuai dengan standar operasi prosedur.

"Tidak sampai ke tangki, tapi memang itu terbakar di area yang cukup berbahaya, areal ilalang yang terbakar sekitar 300-400 meter bumper zone yang dipenuhi rumput ilalang," ujarnya.

Satriadi menyerahkan sepenuhnya mengenai penyebab kebakaran dan nilai taksiran kerugian kepada pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan terhadap kasus kebakaran di unit produksi pelumas Pertamina Lubricants itu

"Kami berkoordinasi dengan Pertamina nanti ada pelatihan bersama menanggulangi kebakaran. Mereka juga belum bisa memberikan informasi banyak karena humas mereka punya jalur sendiri," pungkas Satriadi.

 


0 Komentar