Jumat, 21 April 2017 16:16 WIB

Satu Dekade, Nenek Lima Cucu Ini Jadi Kartini Kebersihan Ibukota

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Helly (47), nenek lima cucu ini berprofesi sebagai penyapu jalanan ibukota. Dia saban hari membersihkan jalanan di Jakarta dari pagi hingga petang hari. Foto: Jumat (21/4/2017). Ryan.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Helly (47), nenek lima cucu ini berprofesi sebagai penyapu jalanan ibukota. Dia saban hari membersihkan jalanan di Jakarta dari pagi hingga petang hari.

Sejak Subuh, pukul 05.00 WIB, dia sudah bersiap dari rumah dan bergegas mengayuh sepeda dari kediamannya di Jalan Melati Tugu RT 11/RW 09, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, menuju tempat yang harus dibersihkan.

Setiba di lokasi, Helly pun langsung menyisir sampah di sepanjang Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Sulawesi hingga pukul 10.30 WIB. Setelah itu dia beristirahat. Dia kembali bertugas pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB

Helly melakoni pekerjaan ini terhitung sejak 2007. Selama menjadi tukang sapu jalanan selama 10 tahun, Helly tidak pernah mengeluh.

"Pertama-tama memang agak malu jadi penyapu jalanan. Tapi, mau bagaimana lagi? Ini sudah takdir Tuhan," ujar Helly, ketika dibincangi sedang bertugas menyapu di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara, Jumat (21/4/2017).

Helly mengaku prihatin kali pertama menekuni pekerjaan ini. Dia mengatakan, menjadi penyapu jalanan sangat menguras tenaga dan tidak sebanding dengan honor yang diterimanya.

Dari pekerjaannya ini, Helly mengantongi uang sebesar Rp 300 ribu per bulan.

"Waktu tahun 2007, pekerjaan ini masih dipegang swasta. Saya bekerja pada PT Artha Waluya," ungkapnya.

Helly menuturkan, tidak ada pilihan selain menekuni pekerjaan ini. Sebab, dari profesi ini, dia menghidupi empat anaknya.

“Tiga anak saya sekarang ini sudah berkeluarga. Sekarang yang bungsu (Rocky Septiansyah) masih berumur 15 tahun, masih sekolah kelas 1 SMK,” jelas Helly.

Keuletan dan ketekunan Helly melakoni pekerjaan ini membuahkan hasil. Honor yang diterima kian meningkat tatkala Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin ibukota.

Ketika duet Jokowi-Ahok memimpin DKI Jakarta, Helly diangkat menjadi pekerja harian lepas (PHL) Kecamatan Koja. Dari situ, honornya cemerlang menjadi Rp 2,4 juta per bulan.

"Memang bertahap naiknya, awalnya Rp 300 ribu, naik menjadi Rp 600 ribu. Lalu, Rp 700 ribu, dan meningkat jadi Rp 1,2 juta. Naik lagi dua kali lipat saat Jokowi-Ahok jadi gubernur DKI Jakarta," ucapnya.

Kegembiraan Helly tak sampai di situ. Dia makin senang ketika Ahok jadi gubernur Jakarta menggantikan Jokowi. Honornya meningkat lagi menjadi Rp 3,1 juta per bulan. Bahkan, kini pengahasilannya sebulan Rp 3.350.000.

"Sekarang pekerjaan penyapu jalanan semakin diakui. Tidak diremehkan seperti dulu,” ungkap Helly.

Helly mengatakan bekerja di bidang kebersihan menjadikan hidupnya lebih bertanggung jawab. Tak hanya di jalanan. Menjaga kebersihan pun diterapkan di keluarganya. Termasuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Mungkin ini kodrat saya sebagai wanita. Harus bisa menjaga kebersihan di mana pun berada," tandasnya.


0 Komentar