Rabu, 19 April 2017 16:03 WIB
LUBUKLINGGAU, Tigapilarnews.com - Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Agung Budi Maryoto menjelaskan prihal permasalahan polisi setempat yang menembaki mobil berisi rombongan keluarga saat adanya razia di jalan raya daerah Lubuk Linggau.
Polisi saat itu memberi tanda agar mobil tersebut berhenti.
Namun, mobil Honda City hitam berpelat nomor BG 1488 ON itu justru malah melaju dengan kencang.
"Info awal, pada saat ada razia, mobil tersebut disetop tidak berhenti," ujar Agung saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2017).
Mobil tersebut juga hampir menabrak tiga polisi dan masyarakat yang tengah melintas di sekitar jalan itu. Melihat itu, polisi memutuskan untuk memberi tembakan peringatan.
Agung masih belum mengetahui alasan polisi tersebut sampai memberondong mobil dengan tembakan.
"Sekarang tim polda sedang turun ke TKP, tunggu info dari lapangan," kata Agung.
Sebab, berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), kata Agung, upaya peringatan agar kendaraan berhenti saat razia berupa gerakan tangan. Namun, jika pengemudi tersebut malah melawan dan membahayakan petugas, maka akan dilakukan tembakan peringatan.
"Didahului dengan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali," kata Agung.
Saat ini polisi tersebut sedang diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Jika terbukti bersalah, anak buahnya akan dipidana.
"Prinsip akan saya tindak tegas anggota yang bersalah," kata Agung.
Sebelumnya, Satu keluarga di dalam mobil Honda City hitam berpelat nomor BG 1488 ON tersebut terdiri dari tujuh orang. Mereka berasal dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Beliti, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Akibat tembakan tersebut, Surini (55) meninggal dunia karena luka tembakan di beberapa bagian tubuhnya.
Sementara itu, beberapa anaknya mengalami luka tembak, yakni Diki (29) di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri.
Cucu Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena diduga terserempet peluru.
Seorang anak lainnya, Galih (6), tidak mengalami luka. Para korban langsung dibawa ke rumah sakit di Lubuk Linggau.