Sabtu, 15 April 2017 11:35 WIB
NAIROBI, Tigapilarnews.com - Tiga orang yang bekerja sebagai buruh pengantar barang di World Food Programme (WFP), PBB tewas dalam kekerasan etnis di kota Wau, Sudan Selatan awal pekan ini.
Peristiwa ini merupakan aksi kekerasan terbaru terhadap pekerja kemanusiaan di negara yang tengah dilanda kelaparan.
Mereka merupakan tiga dari sedikitnya 16 warga sipil yang tewas ketika para tentara memblokade jalan di kota Wau dan para petempur yang bersekutu dengan pemerintah mendatangi rumah-rumah, lalu membunuh penduduk yang berasal dari suku-suku minoritas, Senin (10/4/2017) lalu.
"Dua tewas akibat luka parang dan seorang lagi ditembak," ucap WFP dalam pernyataannya, Sabtu (15/4/2017)
"Mereka diperkirakan tewas pada Senin, ketika mereka pergi menuju sebuah gudang milik WFP", sambungnya.
Media setempat melaporkan bahwa korban tewas akibat kekerasan di Wau lebih tinggi jumlahnya, namun sulit bagi wartawan untuk mencapai kota tersebut. Pihak berwenang setempat dan badan-badan bantuan tidak mau berkomentar terkait peristiwa itu.
Kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan semakin banyak terjadi di Sudan Selatan. Sebuah negeri kaya minyak namun menderita kelaparan selama enam tahun terakhir. Enam pekerja kemanusiaan tewas dalam aksi penyergapan pekan lalu dan 79 telah tewas sejak perang saudara dimulai.
Konflik di negara termuda di dunia itu meletus ketika Presiden memecat wakilnya di 2013, yang memicu perselisihan antara dua kelompok etnis terbesar di negara itu.
sumber: antara