Rabu, 12 April 2017 12:26 WIB
SEMARANG, Tigapilarnews.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyebut pelaku penyerangan markas Polres Banyumas, MID (22), sempat berkomunikasi dengan Karno (19), salah satu terduga pelaku teror yang tewas di Tuban, Jawa Timur.
"Pelaku sempat berkomunikasi via SMS dengan terduga teroris yang tewas di Tuban," kata Kapolda di Semarang, Rabu.
Menurut dia, keduanya sama-sama berasal dari Kutasari, Kabupaten Purbalingga.
Para pelaku teror di Tuban, lanjut dia, diketahui juga intensif menjalin komunikasi dengan sejumlah terpidana teroris yang mendekam di sejumlah LP di Jawa Tengah.
"Mereka berkomunikasi dengan yang ada di LP, dengan membesuk dan sebagainya," ungkapnya.
Atas berbagai serangan terhadap kepolisian, ia memintahkan seluruh jajarannya untuk selalu waspada.
Ia menyebut Jamaah Ansharut Daulah (JAD) gencar menyerukan serangan balasan kepada polisi.
Meski pengamanan di markas-markas kepolisian ditingkatkan, ia meminta pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal.
"Pintu markas tidak perlu ditutup semua, yang penting tingkatkan kewaspadaan," ucapnya.
Seperti diwartakan, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor.
Pria itu langsung menabrakkan kendaraannya ke arah Aiptu Ata Suparta yang sedang menelepon. Setelah keduanya terjatuh, pria itu berdiri sambil mengeluarkan parang untuk menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
Bripka Karsono segera lari, namun dikejar oleh pria bercadar itu sambil mengayun-ayunkan parang dan meneriakkan takbir. Bripka Karsono pun terkena sabetan parang di lengan kanannya.
Polisi lainnya yang mengetahui kejadian itu segera menolong korban dan mengamankan pelaku.