Minggu, 09 April 2017 14:01 WIB

Gus Nuril: Yang Ingin Jakarta Bersyariah, Suruh Pindah ke Arab

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Soko Tunggal, KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril). (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Soko Tunggal, KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) mengecam pihak-pihak yang menginginkan berlakunya perda Syariat Islam di Jakarta. Hal ini terkait dengan munculnya spanduk 'Jakarta Bersyariah' beberapa waktu lalu.

"Negara kita ini berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bukan negara teokrasi atau agama. Kalau ada yang ingin Jakarta Bersyariah, Jakarta ber ini ber itu, orangnya suruh pindah ke Arab saja," kata Gus Nuril kepada Wartawan, Minggu (9/4/2017).

Ia menilai, Syariat Islam tidak bisa diterapkan di Jakarta yang merupakan miniatur Indonesia dan menggambarkan kemajemukan, dimana keanekaragaman suku, budaya, agama, adat, dan bahasa bersatu di Ibukota.

"Kalau Jakarta Bersyariah, maknanya akan berubah Ibukota Indonesia menjadi negara Islam. Itu tidak benar. Jangan niru-niru Arab, Arab itu bangsanya satu, bangsa Arab, bahasanya satu, bahasa Arab, negaranya puluhan. Kita ini suku bangsanya ratusan bahkan ribuan, bahasanya ribuan, tetapi negaranya satu. Ini yang harusnya dijaga, ditunjukan aturannya yang benar," ungkapnya.

Oleh sabab itu, Gus Nuril meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan menangkap pelaku yang memasang spanduk-spanduk Jakarta Bersyariah yang tersebar.

"Ini harus ada tindakan tegas, sebelum bangsa ini hancur. Spanduk-spanduk begitu harus ditertibkan. Enggak boleh enak-enakan gitu," pungkasnya.

Sebelumnya, spanduk bertuliskan "Jakarta Bersyariah" beredar pada Senin (3/4/2017) pagi di beberapa titik di Ibukota. Dalam beberapa spanduk terlihat gambar pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersama beberapa tokoh, termasuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Rizieq.

Namun kubu Anies-Sandi dengan tegas telah membantah tudingan pihaknya sebagai penyebar spanduk bertuliskan "Jakarta Bersyariah."

"Jadi (spanduk) ini bukan bikinan kita, kita enggak pernah bikin spanduk kaya gini, dan nampaknya operasinya cukup sistematis, masif karena dikerjakan secara bersama-sama dan pagi-pagi sudah muncul dimana-mana," kata Anies, Senin (3/4/2017).


0 Komentar