Kamis, 30 Maret 2017 20:03 WIB
KENDARI, Tigapilarnews.com - Pemerintah Kota La Rochelle, Prancis, siap membantu pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk membangun akuarium raksasa di kawasan teluk Kendari.
Walikota La Rochelle, Jean Francous Fountaine mengatakan, mereka memiliki pengusaha yang berpengalaman dan sudah berhasil membangun sekitar 70 akuarium raksasa di Eropa, termasuk di Kota La Rochelle yang siap membantu pembangunan akuarium raksasa di Kendari.
"Akuarium raksana merupakan obyek pariwisata utama di La Rochelle bisa menyerap wisatawan dalam jumlah besar karena ingin menyaksikan kekayaan biota laut yang ada di akuarium tersebut," ujar Fountaine di Kendari, Kamis (30/3/2017).
La Rochelle menuturkan, akan memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan keinginan Kendari membangun akuarium raksasa buatan Prancis, dan akan menjadikan yang terbesar di Indonesia.
"Kami tidak hanya sekedar membantu membangun tetapi juga dalam pengelolannya, karena akuarium ini butuh pemeliharaan ekstra sehingga tenaga ahli kami akan tinggal beberapa tahun membina pengelola setempat hingga mampu mandiri, baru ditinggalkan," jelasnya.
Sementara, Walikota Kendari, Asrun mengapresiasi dukungan pemerintah La Rochelle yang ingin membantu mewujudkan keinginan Kendari membangun akuarium raksasa itu.
"Akuarium raksasa nantinya akan kami desainya dengan dipadukan hiburan dan edukasi. Karena Kendari berada di hadapan Laut Banda sehingga akuarium raksasa itu akan menggambarkan keanekaraaagaman ekosistem dan ekologi Laut Banda dan Wakatobi," ungkap Asrun.
Akuarium itu, Asrun menambahkan, disiapkan bagi mereka yang mencintai olahraga selam dan menikmati keindahan bawah laut.
"Nanti akan buat supaya turis atau orang-orang lokal kita tak harus ke Wakatobi atau tempat lain untuk berenang, di Kendari juga bisa," pungkasnya.
Menurut Asrun, keinginan La Rochelle membantu pembangunan akuarium raksasa itu sebagai bentuk tindak lanjut dari kerja sama kemaritiman antara Kendari dan La Rochelle, yang telah ditandatangani di Jakarta, dan disaksikan Presiden Prancis, Francois Hollande.
Sumber: antara