Selasa, 28 Maret 2017 10:17 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung investor global yang berkomitmen membangun infrastruktur dan kawasan industri terintegrasi di Indonesia.
"Hal itu sejalan dengan komitmen BKPM menarik minat investor global guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam keterangan pers, Selasa (28/3/2017).
Menurut Azhar Lubis, pemerintah menyambut baik kehadiran mitra asing di Indonesia sebagai salah satu upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah.
"Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dibutuhkan beberapa hal salah satunya investasi. Kita masih butuh banyak investasi dari perusahaan asing yang datang ke Indonesia. Ini bukan masalah sudah cukup atau belum tapi memang kita masih butuhkan karena kita tetap ingin tumbuh dan berkembang," ujar Azhar.
Ia mengatakan tahun ini Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dan akan menjadi 6,1 persen di tahun berikutnya. Kebutuhan investasi untuk mencapai target 6,1 persen diperkirakan sebesar Rp 863 triliun.
BKPM tidak hanya mencari investor yang tertarik berinvestasi, namun mereka yang berkomitmen menjadi mitra strategis Indonesia secara jangka panjang. Pemerintah juga mengedepankan pengalaman dan rekam jejak setiap investor.
"Kita kalau mengadakan promosi lebih kedepankan one on one meeting dengan menemui investor yang punya track record, berpengalaman, punya pendanaan kuat, dan sudah banyak melakukan kegiatan usaha di bidang yang kita tawarkan," tambahnya.
Sebelumnya, BKPM secara masif memasarkan potensi investasi daerah-daerah di Indonesia seperti menggelar Regional Investment Forum (RIF) di Nusa Dua, Bali guna menggaet calon investor dalam negeri maupun investor global.
Dalam kegiatan itu, BKPM menghadirkan sejumlah pembicara utama seperti Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, serta perwakilan pelaku bisnis dan calon investor dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Jepang, Uni Emirat Arab, Swedia, Singapura, Malaysia, India, dan beberapa negara besar lain.
BKPM juga gencar menjajaki investor-investor yang memiliki komitmen dan visi yang searah dengan pemerintah, baik investor yang telah menjadi mitra Indonesia maupun investor baru.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan berharap pemerintah mendukung peningkatan jumlah kemitraan dengan pihak swasta dan investor global.
Salah satunya dengan skema public private partnership (PPP). Cara ini bisa mempercepat pembangunan kawasan industri, baik yang masuk program pembangunan 14 kawasan industri pemerintah maupun pengembangan kawasan industri lain.
"Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Pemerintah bisa mencarikan solusi misalnya deregulasi dan debirokrasi untuk memudahkan investor global masuk atau BUMN yang ingin berinvestasi," ungkap Johnny.