JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Siarait, mengatakan kasus penculikan anak yang akhir-akhir ini menjadi isu yang hangat di tengah masyarakat.
Pasalnya, penculikan tersebut dilakukan dengan maksud menjual organ tubuh. Dalam aksinya, para pelaku menyamar menjadi pengemis atau orang yang mempunyai gangguan jiwa.
"Hasil investigasi KPA di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, ada perempuan, SA (32), berpura-pura mengalami ganguan jiwa berkeliaran di Jl. Logam Lingkungan V Tangjungbalai Kota terpaksa diamankan ke Polresta Tanjungbalai, setelah diduga terlibat sebagai salah satu sindikat penculikan anak," ujar Arist, lewat siaran persnya, Rabu (22/03/2017).
Selain itu, ada pula kabar bahwa Polsek Matraman, Jakarta Timur telah mengamankan tiga terduga pelaku penculikan. "Dalam keterangannya para terduga penculik mengaku mendapat imbalan Rp10 juta untuk satu orang anak," katanya.
Dengan maraknya informasi penculikan anak seperti itu, Komnas PA mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya baik di rumah dan sekolah.
"Orangtua juga diimbau untuk membekali sang anak agar mampu menyelamatkan dirinya dari bujuk rayu, tipu muslihat dan ancaman orang lain dengan mengajarkan kepada anak untuk berani mengatakan tidak pada ajakan orang lain," jelasnya.(exe)