Jumat, 17 Maret 2017 19:21 WIB

Sejarawan: Isu Sara Digunakan Karena Menyangkut Kepercayaan

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Danang Fajar
Sejarawan JJ Rizal (Yanti)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Memanasnya isu SARA dalam Pilkada 2017 menjadi isu kontroversial, salah satu adanya dugaan  penistaan agama yang dilakukan Gubernur Nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) terkait pernyataannya mengenai Surat Al-Maidah Ayat 51. Sejarawan JJ. Rizal menilai isu agama (kepercayaan) menjadi sentimental paling mendasar dari manusia.

"Karena itu sentimen yang paling dasar dari manusia menyangkut kepercayaan, yang itu punya sejarah panjang dalam sejarah Indonesia," ujarnya saat ditemui di Ruang Candi Kalasan 1-2, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta. Jalan Jenderal Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat. Jumat, (17/3/2017).

Kendati demikian, dirinya mengungkapkan isu SARA yang saat ini berkembang merupakan bagian dari elite kekuasaan, yang mana masyarakat sendiri tidak terlibat didalamnya.

"Penelitian ini Kan mencontohkan bahwa Sara tidak terkait dengan politik dibawah, jadi media yang merupakan bagian dari elite kekuasaan itu ribut sendiri sibuk sendiri. Jadi masyarakat tidak punya persoalan,"tandasnya.

Untuk informasi Peneliti Pusat Data Bersatu (PDB) melakukan Desk Research terhadap kekhawatiran perilaku pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama.

Hasilnya ditemukan adanya indikasi kuat penggunaan solidaritas etnis yang dapat memecah persatuan bangsa, padahal selama ini khususnya Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia hidup rukun dan berdampingan dengan tingkat heterogenitas penduduk yang tinggi.


0 Komentar