Selasa, 14 Maret 2017 15:27 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Integritas Polri saat ini tengah dipertanyakan oleh publik. Adanya keberpihakan penegak hukum dalam beberapa kasus menjadi opini tersendiri dalam masyarakat.
Salah satunya sejak mencuatnya dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menegaskan bahwa pihak kepolisian selalu bersifat netral dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
"Polisi bersikap netral. Polri di manapun bersikap netral, penilaian subjektif dari orang per orang, itu dilihat dari perspekif mana,” tandas Irjen Boy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).
“Jadi saya tegaskan dalam proses pilkada, Polri bersikap netral. Kepentingan Polri adalah politik negara yang mengayomi semua pihak,” tambahnya.
Menurut boy, pihak Polri sama sekali tidak terlibat dalam politik praktis.
“Polri itu netral dan berada di semua pihak, oleh karenanya semua pihak, laksanakan politik yang jauh dari kekerasan intimidasi, jauh dari black campaign, apalagi dengan sosial media,” tandasnya.
Untuk itu, Boy menegaskan bahwa Polri akan ikut melakukan pengawasan terhadap penyelenggara pemilu supaya bisa melakukan tugasnya dengan baik dan tak ada pelanggaran.
“Kami stabilkan keamanan agar tertib, dan kami berikan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan, penyelenggara pemilu dan masyarakat untuk melakukan politik praktis dengan sebaiknya,” tegas Irjen Boy.