Jumat, 03 Maret 2017 18:12 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sosok Jack Ma yang Menginspirasi Banyak Orang

Editor : RB Siregar
Pendiri dan CEO Alibaba Group.(ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - MA YUN, mungkin tak banyak orang yang tahu nama ini. Padahal mereka sangat mengenalnya karena jalan hidupnya yang menginspirasi. Dia tumbuh dari keluarga yang kurang mampu kemudian menjadi miliarder, bahkan menjadi orang terkaya kedua di China atau ke-33 di dunia.

Perusahan-perusahaan besar di dunia, termasuk Indonesia, menjalin kerjama dengan pemilik kerajaan bisnis Alibaba.com tersebut. 

Sebut saja tigapilarnews.com, termasuk satu dari ratusan perusahaan Indonesia yang bekerjasama dengan Alibaba.   
 
Alibaba menjadi kata kunci untuk menjelaskan Ma Yun adalah Jack Ma, pengusaha sukses asal Hangzhou, China. 

Dia berhasil menyulap Alibaba.com yang hanya bermodal 60.000 dolar AS menjadi perusahaan sukses dengan pendapatan 100 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1000 triliun dalam waktu 14 tahun.

Bahkan, Majalah Forbes mencatat, awal 2016, mantan guru bahasa Inggris yang semula punya penghasilan 10 dolar AS/bulan ini,  membuat lompatan spektakuler. Dia memiliki penghasilan 20,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp226 trilun.

Lalu, apa rahasia pria yang ditolak bekerja di 30 perusahaan yang ia lamar sehingga memutuskan menjadi guru bahasa Inggris? Melalui Stasiun Televisi KBS Korea Selatan pada 2005, Jack Ma bilang, "Berhentilah mengeluh... Anda akan menemukan peluang."

Jack Ma, pengusaha sukses jebolan Hangzhou Normal University, Cheung Kong Graduate School of Business ini, merupakan kisah nyata lelaki miskin yang berhasil mengubah hidupnya.
 
Kisah sukses itulah yang membuat banyak orang terinspirasi dengan pria kelahiran Hangzhou, Zhejiang, China, 10 September 1964.

Jack Ma meyakinkan bahwa  impian harus diwujudkan dengan optimis, seperti yang ia sampaikan melalui Stasiun Televisi KBS, tahun 2005.

Kita semua punya impian masa depan, kita semua khawatir tentang masa depan. saya tak memiliki ayah yang kaya, bukan berasal dari keluarga berpendidikan tinggi. Saya tiga kali mencoba mendaftar universitas, semuanya gagal.

Pada akhirnya saya diterima di perguruan tinggi guru yang merupakan peringkat ketiga dari empat kampus di kota saya. Namun itu adalah universitas terbaik yang saya miliki, lebih baik dari Harvard University.

Saya mendaftar masuk ke Harvard University sebanyak 10 kali, semua gagal. Mereka tak mau melihat muka saya. Tapi menurut saya itu adalah kehidupan normal, tapi saya percaya saat itu keadaan sangat sulit. saya frustrasi dikarenakan mengajar di universitas dengan gaji 10 dolar AS sebulan. 

Ini sangat tak mudah. Tapi saya percaya ada sesuatu yang menunggu saya di sana. Saya akan bekerja keras untuk membuktikan kepada diri sendiri. Jadi itu adalah pengalaman pahit.

Saya tak berpikir bahwa saya pintar. Tidak ada yang percaya bahwa  saya bisa jadi orang sukses karena orang bilang, orang ini berpikir berbeda. Berpikir gila, berpikir sesuatu yang tak akan bisa jalan. 

Saya beruntung banyak mengenal orang terkenal, ada Bill Gates, Warrent Buffet, Jack Welch,  Larry Page, Mark Zuzkerberg.

Perbedaan orang terenal dengan orang  biasa adalah, mereka selalu optimis akan masa depan. Mereka tak pernah mengeluh. Mereka selalu mencoba menyelesaikan permasalah orang lain. 

Lalu di mana peluannya? Peluangnya berada di tempat  di mana orang lain mengeluh. Sebagian orang memikirkan keluhan orang lain. Ketika saya bisa menyelesaikan masalah itu, itulah peluangya.

Jadi, untuk sukses harus optimis. Berhentilah mengeluh, Anda akan menemukan peluang.


0 Komentar