Senin, 27 Februari 2017 23:10 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, meraih gelar doktor ekonomi Islam setelah menjalani sidang terbuka S3 Ilmu Ekonomi Islam di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (27/02/2017).
Asman meraih gelar tersebut setelah disertasinya yang berjudul "Pengaruh Belanja Modal Pemerintah dan Investasi Swasta terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Tenaga Kerja Terserap Serta Kesejahteraan Rakyat di Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau dalam Perspektif Islam" lulus dengan predikat "sangat memuaskan" dan memperoleh IPK 3.98.
Ditemui usai sidang, Asman mengatakan, untuk menyelesaikan studi S3 ini tidaklah mudah. Selama kurun waktu enam tahun enam bulan dirinya harus bolak-balik Jakarta-Surabaya untuk menjalani studi.
"Alhamdulillah. Dengan gelar ini menjadi satu tanggung jawab yang tidak berhenti di saya. Ke depan prospek ekonomi Islam ini memang nanti akan menjadi suatu pertumbuhan yang luar biasa," kata dia.
Asman mengatakan, ada tantangan besar yang dihadapi Indonesia pada bidang Ekonomi Islam. Tantangan tersebut adalah bagaimana menciptakan pelaku-pelaku di bidang ekonomi Islam sehingga dengan sendirinya bisa mengikuti perkembangan yang ada di dunia.
"Inggris walau bukan mayoritas masyarakat Islam, tapi pusat ekonomi Islam ada di sana. Ini tantangan yang luar biasa buat saya," kata Asman.
Asman berharap perkembangan studi ilmu ekonomi Islam harus terus diperhatikan mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki kesempatan untuk merealisasikan konsep ekonomi Islam.
"Pengembangan ilmu berikutnya yang tidak boleh putus adalah bagaimana hasil studi ini bisa menjadi acuan ke depan agar perkembangan ekonomi Islam betul-betul terealisasi di Indonesia," ujar Asman.
Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih menjelaskan, MenPAN-RB mendaftar S3 di Unair ketika belum menjadi menteri. Asman mendaftar pada tahun 2010.
"Yang membuat perkuliahan S3 beliau menjadi lama adalah dalam pembuatan disertasi. Tahapan yang dilalui cukup panjang. Mulai dari pembuatan proposal, penelitian, hingga menjadi disertasi," kata dia.
Dalam sidang tersebut, Asman diuji oleh sepuluh penguji. Sidang dipimpin oleh Rektor Unair Prof M Nasih. Para penyanggah di antaranya Prof Dr Suroso Imam Zadjuli sebagai promotor, Prof Ali Mufrodi sebagai ko-promotor, Prof Muslich Anshori dan Prof Djoko Mursinto.
Selain mereka, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga menjadi menguji disertasi yang ditulis Asman.(exe/ist)