Senin, 27 Februari 2017 16:15 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dinding Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) di Kawasan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, atau disebut dinding penahan air laut, hingga saat ini belum ada upaya untuk dilakukan perbaikan oleh pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Muara Angke.
Sebelumnya, dinding yang sempat jebol, pada Sabtu (4/6/2016)sekira pukul 22.30 WIB, membuat ratusan rumah nelayan terendam. Kini, sejumlah masyarakat mendesak pemerintah agar segera membangun dinding tanggul yang baru.
Dari pantauan Tigapilarnews.com, tumpukan karung berisi pasir berguna untuk menahan aliran air rob tersebut, masih berada dengan kondisi tidak berubah seperti tahun sebelumnya.
"Sempat dibuatkan tanggul oleh petugas UPT yang sifatnya hanya sementara saja. Namun, ya tetap saja merembes juga air lautnya kalau rob. Kalau di sini, warga cuman bisa pasrah. Umur tanggul sementara itu sekarang sudah setahun. Sampai sekarang, tembok atau tanggul yang kuat belum juga dibangun. Saya yang tinggal di sini belasan tahun sudah biasa. Tapi rasa risih dan ketar-ketir selalu ada kalau rob datang. Sekalinya rob, deras loh aliran airnya," ungkap salah seorang nelayan ikan tradisional Muara Angke, Jaka (45), Senin (27/2/2017).
Jaka mengatakan, apabila rob menerjang, ketinggian air bisa mencapai 1-1,5 meter yang masuk.
"Kalau begini terus kondisi tanggul sementara itu, sama saja bohong. Tenggelam juga, dan air robnya tingginya sampai 1,5 meter. Padahal kan jalan ini untuk akses wisatawan yang mau ke Pelabuhan Kaliadem. Banjir itu tak tanggung-tanggung tingginya. Kendaraan bermotor di sini, rusak semua. Warga banyak mengeluh soal banjir rob. Makanya, akan lebih baik jikalau pemerintah tak diam. Bangun dinding baru lagi, itu sangat perlu," jelasnya.
Hal senada dilontarkan Suherman (41), mendesak pemerintah setempat untuk segera membangun dinding baru.
"Saya menyayangkan, tanggul sementara itu sepertinya dibiarkan kayak tanggul permanen. Tanggul atau dinding permanen itu kan sangat beda. Tanggul sementara kalau rob menerjang wilayah sini (Muara Angke), tetap saja tembus keluar airnya ke jalan. Malah rendam perumahan warga di sini juga. Buat dinding baru apa susahnya? Masa warga? Uangnya dari mana bangun dinding begitu," pungkas pria yang juga seorang nelayan ikan tradisional ini.
Bangun Dinding Baru
Kepala Unit Pelayanan Teknis Pelabuhan Muara Angke, Abdul Cholik menanggapi akan desakan dari sejumlah warga, terkait membangun dinding baru PHPT Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia mengklaim jika tahun ini dinding tersebut akan dibangun.
"Terkait dinding PHPT akan diperbaiki tahun ini. Kami juga akan lalukan survei di lapangan," kata Abdul, saat di hubungi Tigapilarnews.com.
Abdul menuturkan, perbaikkan dinding yang kini dibuat menjadi tanggul sementara tersebut, akan di survei bersama dinas terkait lainnya, seperti Dinas Binamarga DKI Jakarta.
"Tidak hanya bagian dinding yang jebol sekitar lima meteran lebih itu akan diperbaiki. Tapi disepanjang jalan yang merupakan akses arah Pelabuhan Kaliadem akan diperbaiki juga oleh pihak Dinas Bina Marga DKI Jakarta," tandasnya.