Kamis, 23 Februari 2017 15:50 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Humas PD Pasar Jaya Muhammad Fahri menanggapi kondisi bangunan Pasar Heksagon, Jalan Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang saat ini kondisinya memprihatinkan dan nyaris ambruk, Kamis (23/2/2017).
Fahri mengatakan rencana PD Pasar Jaya berencana pembangunan maupun merehab Pasar Heksagon, masih menunggu sinergi dari Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi, sebenarnya itu kan (Pasar Heksagon), yang rencananya memang nantinya menjadi kawasan menyatu langsung dengan kawasan Museum Bahari. Untuk menjadi satu kawasan wisata dan perbelanjaan, makanya kami saat ini masih menjaga betul asetnya itu (Pasar Heksagon). Lalu, terkait rencana pembangunannya, memang saat ini kami masih menunggu. Karena kan, ini harus bersinergi dengan Pemprov DKI," tandas Fahri, ketika di konfirmasi, Kamis (23/2/2017) siang.
Fahri yang baru menjabat dua hari sebagai kepala humas PD Pasar Jaya mengakui Pasar Heksagon yang berdiri pada 1920-an merupakan bangunan yang sudah masuk dalam Cagar Budaya.
"Sebab, (Pasar Heksagon) di sana itu (Pasar Ikan) ini sudah masuk kawasan Cagar Budaya. Ketika menjadikan sebuah pasar ini menjadi Cagar Budaya tak bisa ujuk-ujuk kami itu membangun seperti itu. Maka dari itu, kami itu juga butuh suatu planning dan sinergi dulu, bersama jajaran Pemprov DKI nantinya. Jadi seperti itu," ucap Fahri.
Fahri menyebut apabila sampai saat ini pihaknya masih menunggu bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membentuk sebuah rencana membangun bangunan bersejarah itu.
Dia menjelaskan, Pasar Heksagon sudah masuk Cagar Budaya, sehingga pihaknya tak dapat ujug-ujug fungsikan kembali bangunan bersejarah, yang berdiri pada tahun 1920 tersebut.
Fahri pun mengklaim, pihaknya sampai saat ini juga masih menjaga aset bersejarah tersebut.
"Memang sayang sekali itu ya, (kondisi bangunan Pasar Heksagon). Tapi, sebenarnya jadi nanti bersinergi dulu, ke Pemprov-nya. Tapi, kedepannya memang seperti itu. Lalu, sampai aset-aset yang bersejarah itu sampai saat ini masih kami jaga baik-baik dulu. Dijaga dulu," terang Fahri.
Dia menjelaskan, dengan menjaga aset bersejarah tersebut pihaknya akan lebih lanjut melakukan rencana selanjutnya sekaligus bersinergi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta.
"Baru nanti planning itu jika kami sudah matang lalu dapat konsep untuk Museum Bahari agar dapat diketahui semua masyarakat, kuliner, perbelanjaan di pasarnya serta wisata pada pantainya. Maka, akan dilakukan (pembangunan) itu. Makanya kami, secara planning besarnya juga menunggu sinerginya dari Pemprov DKI," imbuh Fahri.