Kamis, 16 Februari 2017 16:45 WIB

Putaran Kedua Pilkada DKI, Pengamat: Tak Perlu Bahas Mayoritas dan Minoritas

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Hendrik Simorangkir
Pengamat Politik Indobarometer, Muhammad Qodari ungkapkan putaran kedua nanti pemilih sudah seharusnya tidak mempermasalahkan minoritas atau mayoritas. (Foto: Sriyanti Lumban Gaol)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat Politik Indobarometer, Muhammad Qodari mengungkapkan untuk putaran kedua nanti pemilih sudah seharusnya tidak mempermasalahkan minoritas atau mayoritas, pasalnya kedua pasangan yang maju dalam putaran kedua nanti berasal dari dua keturunan atau etnis berbeda dari mayoritas di Jakarta.

"Yang mayoritas kan sudah kalah dan yang menang minoritas. Satu dari etnis Tionghoa dan yang satu ada keturunan Arab, selesai kan. Mayoritas Jakarta ini orang Jawa," ujar Qodari, saat ditemui dalam diskusi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia di Euro Management, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis, (16/2/2017).

Qodari menilai, kekalahan Agus Harimurti Yudhoyo (AHY) yang mendapat skor buncit dibandingkan dengan dua pasangan calon lain, merupakan hal yang dapat dimaklumi atau diterima. Menurutnya dua pesaing lainnya adalah sosok senior dan sudah berpengalaman.

"Menurut subjektivitas dan pengalaman kami, pasangan calon nomor urut dua dan tiga ini memiliki pengalaman yang lebih banyak di birokrasi," jelas Qodari.

Selain itu, Qodari berharap agar siapapun yang terpilih nanti menjadi Gubernur DKI Jakarta agar bisa saling belajar dari kelebihan lawan politiknya masing-masing.

"Yang maju ada dua, Ahok dan Anies. Kalau Ahok menang, Ahok harus belajar kesantunan dari Anies. Kalau yang menang Anies, tolong belajar galaknya dari Ahok, masa mau manis terus di Jakarta. Jakarta ini keras bung. Cuman keras dalam kebijakan saja, jangan ujarannya," tutupnya.