Rabu, 01 Februari 2017 08:11 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nahdlatul Ulama selama ini tetap konsisten menjadi penengah dalam konstelasi kehidupan berbangsa, kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Said Aqil Siroj.
"Betapa menjadi penengah bukan tugas yang mudah, namun menjadi pengabdian para kiai NU," kata dia, dalam peringatan Hari Lahir Ke-91 NU, di Jakarta, Selasa (31/01/2017) malam.
Menurut dia sikap tersebut bagian dari komitmen NU untuk terus menjaga keutuhan Indonesia. Komitmen itu merupakan prinsip kebangsaan yang diwariskan para pendiri NU.
Menurut dia, NU merasa wajib mempertahankan kesatuan Indonesia karena NU terlibat aktif membidani kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKI dan PPKI pada 1945, menyerukan resolusi jihad 22 Oktober 1945 yang mewajibkan mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
NU berdiri terdepan melawan PKI pada 1965 dan menyelamatkan Pancasila. Pada era Orde Baru NU menjadi ormas yang pertama kali menerima Pancasila sebagai asas tunggal. NU pun terlibat aktif melahirkan era reformasi.