Rabu, 25 Januari 2017 18:01 WIB
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Peneliti Pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth menilai, saat ini Jakarta tengah mengalami defisit demokrasi, terlebih isu intoleransi semakin terasa selama kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) berlangsung.
Menurut Adriana, ini sangatlah tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang sejak awal dibangun dengan keberagaman.
Untuk itu, dalam pandangan politiknya, Adriana menegaskan Jakarta butuh sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan permasalahan intoleransi terlepas dari kompleksitas permasalahan di Jakarta.
"Jakarta saat ini defisit demokrasi, kita butuh pemimpin yang bisa selesaikan ini dengan program yang masuk akal dan tidak asal bicara," tegas Adriana, Rabu (25/1/2017).
Selain itu, Adriana menambahkan permasalahan intoleransi seperti saat ini haruslah dijadikan pelajaran bagi demokrasi di Jakarta kedepannya, bukan berarti ada satu golongan yang harus terdisriminasi, melainkan masyarakat harus saling menghargai pilihan masing-masing.
"Terlebih pemerintah harus tegas, tidak boleh ada elemen muncul mengganggu toleransi yang ada," tandasnya.