Jumat, 20 Januari 2017 18:06 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat Politik Boni Hargens menilai pertanyaan Habib Rizieq Shihab soal Pancasila sebagai upaya untuk menghidupkan lagi Pancasila Piagam Jakarta dengan mengkritisi Dasar Negara, Pancasila, yang lahir 1 Juni 1945.
"Pak Rizieq Shihab ini kan mengarah kepada mau menghidupkan lagi Piagam Jakarta dan mengkritisi Pancasila yang sekarang, yang kita percaya dan kita tetapkan Pancasila yang lahir 1 Juni 1945 itu kan," kata Boni kepada wartawan, Jumat (20/1/2017).
Boni menyinggung soal tesis program pascasarjana (S2) Habib Rizieq saat kuliah di University Malaya, yang berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia."
"Kemudian saya bandingkan dengan tesis dia di Malaya University tentang "Pengaruh Pancasila Terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia." Konsep Pancasila yang dimaksudkan Pak Habib Rizieq, yaitu mengarah pada pembentukan negara Islam atau Darul Islam," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Boni menilai apa yang dilakukan Habib Rizieq adalah hal yang tak wajar. Terlebih lagi sifatnya yang seakan-akan membela Pancasila dan NKRI.
Padahal, sebenarnya Habib Rizieq dan kelompoknya tidak menerima Pancasila yang selama ini menjadi keyakinan bangsa Indonesia sebagai dasar negara.
"Nah, makanya saya bilang orang kayak Rizieq dan kelompok-kelompoknya itu tidak pantas memakai kata Pancasila. Karena, mereka sebenarnya tidak menerima Pancasila. Kalau hari ini mereka bilang mau bela Pancasila dan NKRI, ayo kita debat, Pancasila mana yang elu maksud. Itu maksud saya," pungkasnya.
Sekedar informasi, terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Pancasila dengan terlapor Habib Rizieq Shihab, Polda Jawa Barat telah meningkatkan status pemeriksaannya ke tingkat penyidikan.