Rabu, 18 Januari 2017 00:16 WIB

Dana Desa 2016 Bangun 51.000 Kilometer Jalan

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. (poto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PSTT), Eko Putro Sandjojo, mengungkapkan dana desa yang disalurkan selama 2016 telah membangun 51.000 kilometer jalan desa di seluruh Indonesia.

Eko di Jakarta, Selasa (17/01/2017), mengemukakan dana desa juga telah membangun 412 ribu meter jembatan, 31 ribu unit MCK, dan 15.943 unit pengolahan air bersih yang dibangun masyarakat desa.

Selain itu dana desa yang disalurkan pada 2016 juga telah membangun 9.727 sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 5.485 posyandu, dan 2.448 polindes.

Untuk sektor pertanian, lanjut Eko, sebanyak 11.626 sumur dibangun di desa daerah yang tidak ada sumber air, 1.058 tambatan perhau, 1.557 pasar desa, 628 embung desa dalam tiga bulan belakangan, serta 49.558 drainase saluran irigasi tersier.

Eko menyebutkan data tersebut merupakan laporan yang disampaikan desa-desa dengan persentase 70 persen data yang masuk dari total keseluruhan desa.

Eko menyebutkan penyaluran dana desa pada 2016 naik signifikan dibanding 2015. "Penyaluran dana desa dari pemerintah pusat ke kabupaten meningkat dari 80 persen di 2015 naik menjadi 99 persen lebih. Hanya ada beberapa daerah yang belum bisa dilakukan penyalurannya karena masalah hukum desa tersebut sudah berubah jadi kelurahan," kata dia.

Eko menyebutkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan survey dengan metode sampling pada desa di beberapa daerah yang menunjukkan peningkatan di beberapa aspek.

"Kami lakukan semacam sensus dengan sampling 449.393 desa. Kenaikan desa tertinggal menjadi desa mandiri dari 0,23 persen sekarang 2 persen, desa maju dari 4,83 persen menjadi 14 persen, desa berkembang 30,66 persen menjadi 45 persen, desa tertinggal turun dari 45,41 persen jadi 32 persen, desa sangat tertinggal dari 18,87 persen menjadi 7 persen," kata Eko.

Namun Eko menekankan data tersebut hanya merupakan survey dari sampel sejumlah desa. Karena itu dia berharap adanya sensus langsung dari Badan Pusat Statistik untuk mengetahui data pasti.

"Kita akan minta BPS lakukan sensus. Kalau ini benar-benar tercapai, berarti target RPJMN kita sampai 2019 sudah tercapai," kata Eko.(exe/ist)