Jumat, 13 Januari 2017 22:58 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, bersama dengan pasangan Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan bahwa jiwa dan raga mereka untuk Jakarta.
"Pikiran kami curahkan untuk Jakarta. Dengan tulus kami kerja untuk Jakarta, kami ingin Jakarta menjadi kota yang dibanggakan di Indonesia bahkan dunia," kata Djarot dalam debat antar calon pasangan gubernur DKI Jakarta, di salah satu hotel di kawasan Jakarta, Jumat (13/01/2017) malam.
Pertanyaan tersebut merupakan jawaban Djarot atas pertanyaan dari moderator debat terkait pertanyaan apakah jika terpilih dan mengabdi untuk Jakarta selama lima tahun nantinya akan tergoda dengan tawaran menjadi calon presiden RI 2019. Bukan Ahok yang yang menjawab pertanyaan pamungkas tersebut, namun justru calon wakilnya.
Pada pemaparan lainnya, ia telah menjelaskan manfaat dari program subsidi silang pada transportasi publik di Jakarta.
"Orang kaya atau yang mampu dengan mobil pribadi akan dikenakan biaya pada jalan-jalan khusus, itu nanti digunakan untuk memberikan subsidi pada kendaraan umum," kata Djarot.
Djarot yang mendampingi Ahok dalam acara debat menjelaskan, bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa naik dengan biaya gratis. Lansia juga demikian serta buruh yang memiliki KJP.
Mantan Walikota Blitar tersebut menjelaskan bahwa biaya subsidi tersebut didapat dari pajak mobil mewah, dan juga dari jalan berbayar khusus bagi mobil pribadi.
Selain itu, ia juga menginginkan warga Jakarta hidup di tempat yang layak, tidak tinggal di tempat kumuh di pinggir sungai.
"Jakarta adalah ibu kota negara, di mana warganya tidak boleh tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan yang bisa banjir setiap saat, tempat itu tidak manusiawi, kata Djarot.
Ia juga mengatakan telah berkomitmen untuk menyediakan rumah susun yang layak huni dengan dua kamar dan juga warganya akan menerima subsidi. "Kesehatan kami subsidi, juga pendidikan, transportasinya serta subsidi kebutuhan pokoknya," kata Djarot.
Alumnus Universitas Brawijaya tersebut juga menjelaskan bahwa indeks kehidupan di Jakarta tertinggi di Indonesia, maka kebijakan tersebut harus diambil untuk memindah di rumah susun.
Disamping itu, kebijakan juga akan membuat normalisasi sungai nantinya aspek ekonominakan dijamin agar masyarakat bisa hidup dengan baik. "Ada masjid dan ruang bermain, nanti akan dijamin," katanya.
Pasangan Ahok dan Djarot hadir dalam acara debat dengan memakai baju kotak-kotak khas simbol pasangan nomor urut dua tersebut.
Debat publik tiga pasang calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan sebanyak tiga kali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengatakan materi yang akan dihadirkan dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, didapatkan dari penjaringan aspirasi masyarakat.
"Kami dalam menyusun debat betul-betul menjaring aspirasi masyarakat, tentang apa sebenarnya masalah yang dihadapi masyarakat di ibu kota ini," ujar Komisioner KPU DKI, Dahliah Umar.(exe/ist)