Kamis, 12 Januari 2017 16:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Keluarga korban dugaan pembunugan Tri Ari Yani Puspo Arum, mencurigai pria bercodet sebagai pelaku pembunuhan. Munculnya kecurigaan tersebut lantaran pria tak dikenal itu berada di sekitar lokasi kejadian sebelum korban ditemukan tewas secara mengenaskan.
"Saya mencurigai dia (Pria bercodet), soalnya kata saksi juga pria itu ada di sekitar kosan sekitar jam setengah tujuh," ujar Ibu Puspo Arum, Ratna(47) kepada wartawan di Mapolsek Kebon Jeruk, Kamis(12/1/2017).
Selain itu, kecurigaan itu semakin menjadi-jadi lantaran pada saat menggelar tahlilan pria tersebut muncul dan ikut serta dalam acara tersebut.
Namun, dalam acara tersebut pria itu menunjukan gelagat yang mencurigakan, sehingga pihak keluarga pun semakin mencurigai pria tersebut sebgai dalang dibalik tewasnya Puspo Arum.
"Waktu tahlilan dia kaya orang panik gitu (tengok kiri-kanan) pokonya gelisah deh terus sempat angkat tangan segala, pokonya tidak seperti orang islam yang sewajarnya," tambahnya.
Sementara itu, Ayah korban, Kasim Effendy membenarkan hal itu, pasalnya dirinya mengaku mendapat informasi adanya pria bercodet itu dari saksi-saksi yang telah di periksa polisi.
"Iya bener, kata beberapa saksi, saat saksi mau berangkat kerja sekitar pukil 06.30 WIB, dia melihat pria itu sedang bersender di dekat kamar kos korban," tambah Kasim
Akan tetapi kecurigaan tersebut dipatahkan oleh penyidik lantan penyidik telah melakukan pengecekan terhadap pria tersebut.
"Tapi kecurigaan kami sebagai keluarga dipatahkan polisi karena menurut polisi pria tersebut yang bekerja sebagai guru itu sudah berada di tempat kerjanya pada pukul delapan pagi," pungkas Ratna
Diberitakan sebulumnya, Puspo Arum ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi rumah kos, Jalan Kebon Jeruk RT 8, RW 11, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Senin (9/1/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika ditemukan, tubuhnya bersimbah darah.
Jenazah Puspo Arum setelah diautopsi, kemarin, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kober Dukuh, Jakarta Timur.
Selain memeriksa saksi-saksi, dan menganalisis tempat kejadian perkara, penyidik juga memeriksa sejumlah CCTV di sekitar TKP untuk mengungkap kasus tersebut.