Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com - Meroketnya harga cabai di pasaran hingga menembus Rp 120 ribu per kilo, membuat para pedagang memutar otak agar daya beli masyarakat tidak menurun.Dari pantauan Tigapilarnews.com di pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, untuk menekan itu semua, para pedagang mencampur cabai merah keriting dengan cabai rawit.Rohiyat (35), pedagang yang sudah lama berdagang di pasar tersebut mengatakan, sengaja mencampur kedua cabai tersebut, dikarenakan menurunnya pembeli."Sengaja saya campur, karena kalau tidak dicampur bisa mahal harganya dan juga masyarakat tidak mau beli. Kalau seperti ini (dicampur), harga perkilonya cuman Rp 60 ribu, sementara kalau tidak dicampur bisa Rp 120 ribu," ujar Rohiyat, Jumat (6/1/2016).Sementara, Tini (24), salah seorang pembeli mengaku memilih cabai campur lantaran harga yang lebih murah. "Enggak sanggup kalau belinya yang per jenis, lebih baik beli yang dicampur harganya murah," kata Tini.Dilain tempat, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Kabupaten Tangerang, Tubagus Buqhori menjelaskan, saat ini harga kebutuhan pokok tengah mengalami kenaikan. Harga yang sangat signifikan terjadi pada cabai."Memang dari pantauan kami, harga cabai merah di tujuh pasar di wilayah Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan. Hal ini karena pasokannya minim hingga harga dari pasar induknya juga tinggi. Hingga saat ini, kami masih menunggu pihak pemerintah pusat untuk melakukan cara agar harga kebutuhan bisa kembali normal," pungkas Tubagus.Sebagai informasi, tak hanya cabai yang mengalami kenaikan, melainkan sayur mayur pun mengalami kenaikan di kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000, seperti Wortel, Kangkung, Terong, dan Tomat.