Laporan: Rachmat KurniaBEKASI, Tigapilarnews.com - Terkait pencemaran Kali Bekasi, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi sudah melakukan pengambilan sampel air di sekitar aliran kali tersebut."Kami sudah ambil sample air di tujuh lokasi berbeda. Mulai dari perbatasan Bekasi dengan Kabupaten Bogor. Hasilnya nanti kami sampaikan. Dan, kami laporkan ke walikota Bekasi," ungkap Kepala BPLH Kota Bekasi, Sopandi Budiman, Selasa (2/1/2016) petang.Diketahui, di sepanjang Kali Bekasi, tepatnya di sekitar wilayah Bantar Gebang terdapat puluhan pabrik yang diduga membuang limbah langsung ke Kali Bekasi.Untuk mengetahui masalah tersebut, BPLH Kota Bekasi akan mencari tahu, apakah benar ada pabrik yang langsung membuang limbah ke kali tersebut."Kami akan berkoordinasi dengan camat, disnaker untuk mencari tahu, pabrik mana saja yang membuang limbahnya langsung ke sungai," ujar Sopandi.Untuk masalah pasokan air baku bersih, Sopandi mengatakan PDAM Tirta Patriot Bekasi sudah bisa mengatasi masalah tersebut."Sudah teratasi masalah tersebut, sudah normal kembali. Jadi air langsung diambil dari aliran yang tidak tercemar dari Kali Bekasi. Air diambil dari Sungai Kalimalang dengan menutup saluran dari Kali Bekasi," pungkas Sopandi.Diwartakan sebelumnya, akibat air Kali Bekasi tercemar, PDAM Tirta Patriot Bekasi terpaksa menghentikan proses produksi air baku bersih.“Kami telah hentikan sementara proses pengolahan air besih. Air Kali Bekasi sudah tercemar sejak Sabtu lalu,” jelas Humas PDAM Tirta Patriot Bekasi, Uci Indrawijaya, Selasa (3/1/2017) siang.Uci melanjutkan, kini PDAM Tirta Patriot tengah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi.“Kami sudah berkordinasi dengan BPLH, dan hasilnya air yang diambil dari Kali Bekasi dan Sungai Tarum Barat, tidak bisa diolah untuk air bersih, karena tingkat kekeruhan air sungai Bekasi mencapai 38,2 persen,” ujar Uci.Tidak hanya itu. Air Kali Bekasi dan Sungai Tarum Barat juga mengandung zat berbahaya, seperti zat Besi 1,28 persen, zat Mangan 0,942 persen, zat Nit Amonia1,68 persen, zat Tembaga 0,52 persen, dan zat Nitrit 0 0046 persen.