Selasa, 03 Januari 2017 07:47 WIB

KNKT Perlu Tiga Bulan untuk Simpulkan Penyebab Kebakaran Kapal Zahro Express

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai kapal Zahro Express termasuk kapal mewah yang melayani angkutan penyeberangan ke Pulau Tidung.

Apalagi kapal tersebut baru dioperasikan sejak 2013 lalu dan terbilang usianya cukup muda. Kapal Zahro juga dilengkapi Air Conditioner (AC) sehingga kabin penumpang tertutup rapat.

Sementara di kapal lain, kabin penumpang cenderung terbuka lantaran tidak dilengkapi AC. "Makanya pas kejadian, penumpang berdesakan keluar. Dua pintu tak cukup mengevakuasi penumpang dalam kabin," tutur Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express KNKT, Captain Aldrin Dalimunte, Senin (02/01/2017).

Aldrin mengatakan, meski memiliki dua pintu keluar, namun satu pintu di bagian belakang sudah tertutup. Itu lantaran ruang mesin lebih dahulu terbakar, ruang mesin ini lokasi kurang dari satu meter dari pintu keluar itu.

Karena itulah, beberapa orang kemudian berbondong-bondong keluar menggunakan pintu depan. Namun karena cukup banyak penumpang dan pintunya kecil, banyak penumpang yang terjebak.

Beberapa di antaranya ada yang pingsan kehabisan oksigen, ada pula yang memaksa kabur menggunakan jendela yang dipecahkan.

Saat mengenai data spesifikasi kapal masih dirampungkan KNKT. Hasil penyidikan terungkap bahwa kapal Zahro menggunakan satu mesin, merknya Nissan dengan kapasitas 500 Mph.

Mesin ini pun dipergunakan untuk menyalakan AC. Karena itu, begitu mesin terbakar, maka kapal tidak berjalan. Idealnya, dalam operasi kapal, mesin yang ada harus lebih dari satu.

Jadi, begitu mesin satu mengalami masalah, maka kapal akan tetap berjalan karena mesin lainnya dihidupkan. Terkait analisis sumber api berasal, KNKT memastikan api berasal dari ruang mesin.

Dengan kondisi kapal baru berangkat dan bahan bakar masih cukup penuh, membuat api dengan mudah menghanguskan kapal. "Untuk satu tripnya (pp) dibutuhkan 300 liter solar," jelasnya.

Keraguan akan mesin kapal itu terus ditelusuri oleh KNKT. Sebab, dibandingkan kapal lainnya, kapal Zahro tergolong kapal baru. Kapal ini resmi beroperasi pada tahun 2013, sehingga mesinnya pun baru.

Karenanya menjadi aneh, bila kapal itu terbakar dan meledak. Sebab untuk sejenis mesin diesel kecil, tipis kemungkinan adanya percikan api. Terlebih ruang mesin juga menggunakan ruang kedap.

"Ada malfungsi yang terjadi terkait api itu muncul. Kami mengingat barang bukti minim, cek desain bodi rakit kapal, besok pagi berangkat ke Pulau Tidung, di situ kapal dirakit," tuturnya.

Untuk menyimpulkan penyebab kebakaran, KNKT meyakinkan prosesnya membutuhkan waktu selama dua atau tiga bulan lamanya. Karena itu, mereka berencana akan memanggil pemilik kapal yang diketahui merupakan saudagar yang tinggal di Slipi, Jakarta Barat.(exe/ist)
0 Komentar