Laporan: Ballian R. SiregarLEMBARAN 2016 segera kita tutup dalam hitungan jam. Berbagai peristiwa besar telah menyedot energi bangsa ini, mulai dari kasus kopi bersianida yang menewaskan Wayan Mirna, penistaan agama, penggandaan uang hingga tuntutan memenjarakan Ahok melalui aksi super damai 212.Tahun 2017 pun segera kita masuki untuk memulai lembaran baru. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa besar tahun 2016 sehingga kita tak lagi tergelincir dalam lubang yang sama.Menurut catatan
Tigapilarnews.com, sepanjang 2016 ini setidaknya ada 10 peristiwa besar yang menjadi perhatian, baik di Tanah Air maupun luar negeri.Memulai 2016 misalnya, Wayan Mirna Salihin (27) tewas setelah meminum kopi es Vietnam bersianida di Olivier Cafe, Grand Hotel Indonesia, Rabu (6/1/2016) sore sekitar pukul 17:00 WIB.[caption id="attachment_65880" align="alignnone" width="300"]
PN Jakarta Pusat memvonis Jessica 20 tahun penjara.[/caption]Majelis Hakim PN Jakarta Pusat memvonis Jessica Kumolo Wongso (27) hukuman maksimal 20 tahun penjara, Kamis (27/10/2016). Dia dinyatakan terbukti meracuni kopi yang diminum Wayan Mirna. Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica, mengajukan banding.Sepekan kemudian, tepatnya 14 Januari 2016, teroris menyerang pos polisi pakai bom di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat. Akibatnya terjadi adu tembak dengan polisi. Dalam peristiwa itu, tujuh orang tewas, termasuk 4 teroris.
Teroris membom Ibukota, 7 tewas, 4 di antaranya teroris.Masih ingat kasus Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara yang dideklarasikan di JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 21 Januari 2012. Organisasi ini dinyatakan terlarang oleh pemerintah sesuai surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2016 tanggal 20 November 2012.[caption id="attachment_7214" align="alignnone" width="300"]
Gafatar dituding penyebab hilangnya beberapa orang secara misterius.[/caption]Organisasi yang diketuai Mahful M. Tumanurung ini diduga penyebab hilangnya beberapa orang secara misterius pada awal 2016. Setelah penyelidikan, orang hilang tersebut ditemukan di Kalimantan, membangun komunitas sendiri.Peristiwa memilukan datang dari Bengkulu. Yuyun (15), siswi SMPN Padang Ulak Tanding, diperkosa 13 remaja, enam di antaranya masih di bawah umur. Setelah dibunuh, jasad bocah malang itu dibuang di semak ditutupi dedanuan.
Simpati kepada Yuyun, korban perkosaan dan pembunuhan.Diduga, pengaruh minuman tuak yang mereka tenggak, 2 April 2016, menyebabkan anak-anak muda itu kehilangan akal sehat.Tak dinyana, Yuyun yang biasa melintasi jalan, tempat 13 remaja pria itu nongkrong, dicegat lalu diperkosa. Beruntung, polisi berhasil menangkap mereka. Ironisnya, tersangka adalah kakak kelas korban yang ikut mencari dan menggali kuburan bocah malang tersebut.Lain lagi kasus yang satu ini. Menggelikan, tapi faktanya banyak masyarakat Indonesia mempercayainya. Dimas Kanjeng yang mengaku bisa mengandakan uang.
Kanjeng Dimas ditangkap polisi karena aksi tipu-tipuTapi aksi tipu-tipu itu membawa Dimas ke penjara, setelah sebelumnya dia diduga membunuh mantan anak buahnya.Foto-foto Dimas Kanjeng ini banyak digunakan orang untuk bahan lucu-lucuan, misalnya ketika Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Thailand saat semifinal Piala AFF 2016, foto ilustrasi Dimas mengenakan kostum Garuda, di bawah foto terdapat tulisan, "Apa perlu saya gandakan gol Indonesia."Kasus yang paling menyedot energi bangsa ini datang dari Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok ini, saat aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta, terpleset dugaan penistaan agama.
Ahok disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.Dalam satu kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, Ahok menyebut surat Al Maidah ayat 51 dipakai membohongi warga untuk tidak memilihnya dengan ancaman neraka. Pernyataan itu diunggah ke Youtube, 26 September 2016.Pernyataan tersebut membawa Ahok ke kursi pesakitan setelah dinyatakan tersangka, 16 November 2016. Suami Veronica Tan itu tengah menjalani persidangan dugaan penistaan agama di PN Jakarta Pusat.Sebelum dinyatakan tersangka, jutaan umat Islam protes terhadap Ahok yang diduga menistakan agama. Tepat 4 November yang disebut aksi damai 411, lebih dari 2 juta umat Islam demo di Jakarta meminta Ahok ditangkap. [caption id="attachment_82434" align="alignnone" width="300"]
Aksi Damai 411 memutihkan Jakarta[/caption]Pun awal bulan ini, tepatnya 2 Desember 2016. Lebih dari 7 juta umat Islam berunjukrasa melalui aksi super damai 212 yang semula hanya dibolehkan di kawasan Monas, tapi tak terbendung hingga massa membludaknya ke area lain.Jakarta lumpuh total. Massa menyemut hingga Patung Tani di kawasan Kwitang, Jalan MH Thamrin hingga Bundaran HI. Selain orasi, massa juga salat jumat di sana.
Aksi Super Damai 212 minta Ahok diadili.Massa tak hanya datang dari Jakarta, tapi juga dari luar daerah, termasuk Ciamis yang datang berjalan kaki karena polisi sempat melarang bus membawa mereka ke Jakarta.Masih di bulan ini, polisi menembak mati terduga teroris di Tangerang, juga menangkap terduga teroris di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, mapun di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Polisi tangkap teroris di Tangerang, Sumut dan Sumbar.Kasus memilukan lagi terjadi di kawasan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). Sekeluarga berjumlah 11 orang, disekap perampok dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Polisi menangkap empat dari lima tersangka perampok, satu tewas ditembak.Akibatnya, enam orang tewas kehabisan oksigen, serta lima lainnya luka-luka. Korban tak bisa keluar karena pintu kamar mandi tempat mereka disekap, terbuat dari kayu jati yang sulit dirusak.Pujian pun dialamatkan ke Polda Metro Jaya karena berhasil menangkap empat perampok sadis tersebut, satu di antaranya tewas ditembak. Satu lagi masuk DPO alias daftar pencarian orang.