Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Menjelang tahun baru 2017, polsek Koja menngelar simulasi anti teror sebagai salah satu persiapan di mapolsek Koja, Sabtu (31/12/2016).Berdasarkan pantauan, sejumlah personil kepolisian sedang menjalankan tugasnya tiba-tiba kedatangan seseorang membawa tas ransel besar melewati pos penjagaan.Saat itu aparat yang berjaga di pos depan penjagaan meminta orang tersebut untuk berhenti berjalan menuju ke arah bangunan polsek Koja namun diabaikan oleh pria tersebut.Saat itulah aparat bersenjatakan laras panjang dan pistol kemudian langsung melakukan penangkapan terhadap pria tersebut dengan komposisi tiga orang melindungi dari belakang sedangkan dua orang lainnya menyergap.Selain itu aparat pun langsung memastikan isi tas diduga berisi bom untuk segera di sterilisasi usai penangkapan."Simulasi ini dimaksudkan agar seluruh anggota siap melakukan antisipasi ancaman aksi teror, dari pelaksanaannya kita bisa melakukan evaluasi terhadap berbagai protap yang keliru dan bisa diperbaiki jika kejadian sesungguhnya terjadi," ujar Kapolsek Koja, Kompol Supriyanto.Supriyanto menyebut, dalam simulasi tersebut bisa saja pelaku teror menyasar tempat-tempat keramaian dan obyek vital, dan pihak kepolisian harus melakukan pengamanan dengan disesuaikan kondisi di lapangan."Pastikan keselamatan masyarakat terlebih dahulu, anggota juga harus jeli dalam melihat apa yang disasar oleh pelaku dan langsung berkoordinasi dengan jajaran dan pimpinan terkait situasi yang berlangsung," ujarnya.Sesuai dengan arahan pimpinan, apabila ada orang mencurigakan mengeluarkan sajam dan senpi ketika hendak ditangkap, maka polisi dapat melakukan tindakan diskresinya dengan melakukan penegakan hukum secara tegas."Ada teroris yang action mengacungkan senjata dahulu seperti di Sarinah, tapi ada juga yang langsung meledakkan diri, apapun metodenya aparat harus siap mengantisipasi segala ancaman yang ada dan memastikan keamanan masyarakat," jelas Supriyanto.