Sabtu, 24 Desember 2016 08:10 WIB

UNHCR Imbau Jalur Hukum, 5.000 Migran Tewas di Laut Mediterania

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Setidaknya 5.000 migran diyakini telah tewas tenggelam di Laut Mediterania pada tahun ini.

Hal tersebut menyusul tenggelamnya dua kapal yang memuat sekitar 100 orang. Demikian pernyataan badan-badan internasional yang begerak di bidang migrasi dan pengungsi.

Dua kapal penuh sesak terbalik di Selat Sisilia setelah meninggalkan Libya untuk menuju Italia. Demikian pernyataan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan lembaga pengungsi PBB, UNHCR.

"Kedua insiden yang terjadi bersama-sama ini menjadikan jumlah total korban tewas tahun ini lebih dari 5.000, yang merupakan jumlah tertinggi terbaru yang kita telah laporkan selama krisis ini," kata juru bicara IOM Joel Millman seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/12/2016).

Menurut data yang dimiliki oleh IOM, selama tahun 2015, jumlah migran yang tewas di Laut Mediterania mencapai 3.800. Selain itu, sampai dengan 21 Desember, IOM mencatat 358.403 migran dan pengungsi telah memasuki Eropa melalui laut pada 2016. Mereka tiba di Yunani dan Italia.

Sementara juru bicara UNHCR, William Spindler mengkhawatirkan meningkatnya jumlah kematian pada tahun ini. Ia menilai hal ini berkaitan dengan cuaca buruk, menurunnya kualitas kapal yang digunakan oleh penyelundup, dan taktik mereka untuk menghindari pemeriksaan.

"Ini termasuk mengirimkan sejumlah besar embarkasi secara bersamaan, yang membuat penyelamat lebih sulit," katanya

UNHCR mengimbau sejumlah negara untuk membuka jalur hukum untuk menerima para pengungsi. Ia juga meminta program pemukiman, sponsor dari swasta, reunifikasi keluarga dan beasiswa akan membantu para migran.

"Sehingga mereka tidak harus melakukan perjalanan berbahaya dan menggunakan penyelundup," kata Spindler.(exe/ist)
0 Komentar