JAKARTA, Tigapilarnews.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan rencana banding PKS pascakalah dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan seolah petinggi PKS tak penat berkonflik. Terlebih ada kesan alergi “islah” karena gengsi kalah dengan kadernya.“Sikap banding PKS memang langkah konstitusional dan sah, untuk mendapatkan kepastian hukum. Tapi kegaduhan, dan silang sengkarut ini justru kembali menjadi konsumsi publik. Dan akan memperburuk citra PKS dimata publik,” ujar Pangi saat dihubungi, sabtu (17/12/2016).Disisi lain, Pangi menuturkan, enggannya elit PKS untuk “islah” dengan Fahri Hamzah tidak mencerminkan partai ini memiliki akhlaqul karimah dan ukhwah Islamiyah dan sangat kontraproduktif mengukuhkan jati diri sebagai partai dakwah yang tangguh, cerdas, profesional serta berkhidmat untuk rakyat.“Norma dan moral sebagai panduan perilaku politik (valutional theory). Namun realitas pakai diksi emperatif mutlak “pokok e Fahri harus keluar dari PKS”, under ustimate dengan istilah tersebut. Dan daripada “islah” serta lebih mengedepankan banding. Sama saja membentangkan karpet merah bagi aktor penyusup bercokol mengoperasikan partai, mengalihkan dan mengendalikan kesadaran palsu petinggi PKS. Sekali lagi ini justru menghancurkan PKS dari dalam,” paparnya.Diketahui, Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menyatakan akan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memenangkan gugatan Fahri Hamzah terhadap PKS."Putusan itu masih dalam proses hukum yang belum berkekuatan hukum tetap karena masih ada banding, kasasi, dan peninjauan kembali. Untuk itu, DPP PKS menyatakan banding sebagai langkah konstitusional untuk mendapatkan kepastian hukum," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Sekjen PKS Mustafa Kamal dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12/2016).