JAKARTA, Tigapilarnews.com- Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, bersama Kasad Jenderal TNI, Mulyono dan Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna menyaksikan Gala Premier "I Leave My Heart In Lebanon" di Studio2 XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).
Film tersebut merupakan kerja sama TNI dengan Te Be Silalahi Pictures. Sebagai latar belakang pembuatan film tersebut adalah sudah cukup lama. TNI melaksanakan tugas-tugas operasi dalam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB tepatnya sejak tahun 1957.
Kehadiran Kontingen Garuda dalam setiap operasi misi PBB sangat dirasakan manfaatnya, dalam upaya membantu dan mewujudkan perdamaian dunia.
Kegiatan pembinaan territorial yang diterapkan Pasukan Garuda selalu diterima dan menyatu dengan penduduk setempat, sehingga kiprahnya selalu mendapatkan apresiasi terbaik dan penghargaan dari PBB termasuk negara-negara di tempat penugasan.
Tujuan pembuatan film "I Leave My Heart In Lebanon" adalah agar masyarakat Indonesia mengenal dan memahami Pasukan Garuda serta kiprahnya sebagai peacekeeper yang selalu mendapatkan prestasi dalam setiap penugasan, namun belum banyak diketahui.
Selain itu juga menumbuhkan kecintaan, kebanggaan terhadap TNI dan meningkatkan nasionalisme bagi penonton, khususnya di kalangan muda sebagai penerus bangsa.
Film tersebut juga menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi di forum internasional. Di samping itu, pasukan Kontingen Garuda juga mampu memperkenalkan budaya bangsa Indonesia yang berbudi luhur, sopan santun dan gotong royong.
Film "I Leave My Heart In Lebanon" yang menceritakan tentang kiprah pasukan Indonesia bertugas menjaga perdamaian di negara Lebanon, diperankan Kapten Satria (Rio Dewanto), Lettu Arga (Yama Carlos), Serka Gulamo (Boris Bokir), Diah (Revalina S. Temat), Andri (Baim Wong), Ibu Diah (Tri Yudiman),Ayah Diah (Dedy Mizwar) dan Rania (Jowy Qhoury artis Lebanon).
Usai menyaksikan Film "I Leave My Heart In Lebanon", Gatot Nurmantyo dihadapan awak media mengatakan bahwa film tersebut sangat berkesan.
Garuda adalah salah satu nama yang diberikan Presiden Soekarno, yaitu Garuda yang kokoh, kuat dan bisa menjaga nama bangsa.
"Untuk itulah Garuda terpatri dalam setiap prajurit untuk melaksanakan tugas di luar negeri, karena selalu membawa nama bangsa," ujarnya.
Menurutnya lagi, dalam setiap penugasannya, Pasukan Garuda selalu melaksanakan diplomasi dan disiplin, dedikasi, moral, etika serta bisa merebut hati dan pikiran rakyat.
"Inilah yang menyebabkan sejak tahun 1957 hingga sekarang, Pasukan Garuda selalu nomor satu dan tidak pernah nomor dua," tegasnya.
Turut menyaksikan film tersebut, di antaranya Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono, Wakasad Letjen TNI M. Erwin Safitri, Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, para Asisten Panglima TNI serta para Kabalakpus TNI dan Angkatan.(exe/ist)