Rabu, 14 Desember 2016 13:12 WIB

Tangisan Ahok Dinilai Tangisan Bombay

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan "tangisan Ahok" saat sidang perdana sebagai terdakwa kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, dapat dilihat dari dua situasi.

Ahmad mengatakan apabila tangisan itu dibuat-buat dan dilakukan dengan penuh kepura-puraan, artinya Ahok sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama sedang melanjutkan kebiasaan berbohongnya seperti yang sering dilakukannya selama ini.

"Tangisan bombay' itu menunjukkan bahwa Ahok memang memiliki mental 'Inlander'. Ke bawah menginjak, ke atas menjilat," kata Ahmad Doli lewat pesan singkat elektronik, Rabu (14/12/2016).

Sebab, tangisan tersebut dinilainya berbeda 180 derajat dengan sikap dan perilaku mantan Bupati Belitung Timur tersebut yang biasanya kasar dan semena-mena. Terlebih lagi Ahok menangis saat di depan majelis hakim

"Jadi ini situasi 'pencitraan' yang ingin membangun kesan seakan Ahok dizalimi," ungkap mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut.

Kemudian situasi kedua, Ahmad menjelaskan, jika tangisan itu memang dari hati kemungkinan Ahok mempunyai penyimpangan kejiwaan karena memiliki karakter yang kontras.

Sehingga, dalam konteks ini Ahmad menilai Ahok sesungguhnya tidak pantas untuk menjadi seorang  memimpin.

"Karena mentalnya tidak stabil. Apalagi kalau kita dengar isi tanggapannya di persidangan. Masih juga ada kebohongan, berilusi, mengundang konflik, dan bahkan masih juga menista Alqur'an. Saya kira hakim harus benar-benar catat itu," pungkas politisi asal Medan itu.

 
0 Komentar