JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku pernah membunuh tersangka kasus narkoba dengan tangannya sendiri.Namun, pembunuhan itu dia lakukan saat dia masih menjabat sebagai Walikota Davao. Pengakuan Duterte itu muncul hanya beberapa jam setelah menyatakan bahwa dia bukan pembunuh. Duterte membuat pengakuan itu di depan forum bisnis pada Senin malam.Duterte menceritakan, saat menjabat sebagai Walikota Davao, dia mengendarai sepeda motor besar mirip Harley Davidson untuk berpatroli di jalan-jalan. Saat patroli itulah, dia berkelahi, memburu dan membunuh tersangka kasus narkoba.”Saya melakukannya secara pribadi. Hanya untuk menunjukkan kepada (polisi) bahwa jika saya bisa melakukannya, mengapa Anda tidak bisa?” kata Duterte dalam acara Wallace Business Forum di Malacanang.”Saya pergi berkeliling di Davao (dengan) sepeda besar dan saya hanya berpatroli di jalan-jalan dan mencari masalah. Saya benar-benar mencari sebuah pertemuan untuk membunuh,” katanya.Dalam pidatonya kepada para pengusaha di forum itu, Duterte mengatakan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilemparkan kepadanya oleh kelompok-kelompok HAM lokal dan internasional tidak akan menghentikannya dalam perang melawan narkoba.”Jika saya takut (dan) berhenti karena hak asasi manusia, maaf, saya tidak akan melakukan itu,” ucapnya. ”Anda (ingin) menangkap saya? Menggulingkan saya? Silakan.””Begitu halus. Menggulingkan saya? Baik. Membunuh saya? Lebih baik. (Lagi pula) saya memiliki migrain ini setiap hari,” imbuh Duterte, seperti dikutip Inquirer, Rabu (14/12/2016).(exe/ist)