JAKARTA, Tigapilarnews.com- Beredarnya berita yang dimuat akun Facebook mengatasnamakan "Gatot Nurmantyo" dengan judul #PrayForAceh yang diunggah di media sosial tanggal 7 Desember 2016, pukul 07.59 WIB, berisi himbauan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, meminta donasi dana untuk membantu korban gempa di Aceh adalah fitnah.
Kapuspen TNI, Mayjen Wuryanto, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat(9/12/2016), menegaskan bahwa berita tersebut adalah fitnah. Karena, ditegaskan Wuryanto, bukanlah milik Gatot Nurmantyo.
"Pemilik akun Facebook tersebut hanya ingin mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan nama Gatot Nurmantyo," ucapnya.
Wuryanto menyatakan, berita yang diunggah di media sosial tidak berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. "Penyebaran isu ini sangat mencemarkan nama baik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi maupun Institusi TNI," tegasnya.
Lebih lanjut, Wuryanto menjelaskan bahwa pada Rabu (7/12/2016), Gatot memberangkatkan 218 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI.
Terdiri dari 82 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD, 61 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas, RS. Mintohardjo TNI AL mengirimkan enam orang dokter spesialis, satu orang dokter umum dan 35 orang Kes Marinir terdiri dari dua dokter umum dan 33 personel kesehatan Marinir ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), untuk membantu korban gempa.
Selanjutnya, Wuryanto membenarkan bahwa Rabu malam (07/12/2016), Gatot bertolak ke Provinsi NAD dengan menggunakan Boeing-737 TNI AU.
Kemudian, Kamis (08/12/2016), Gatot meninjau lokasi gempa serta mengecek kesiapan personel Satgas Kesehatan TNI, termasuk rumah sakit lapangan dan beberapa alat berat TNI dalam membantu korban gempa di NAD.
Lebih jauh dikatakannnya lagi, Jumat (09/12/2016), TNI memberangkatkan 300 Prajurit Zeni Konstruksi (Zikon) TNI, terdiri dari 100 personel Zikon 13 Jakarta dan 200 personel Zeni Marinir Jakarta, dengan menggunakan tiga pesawat Hercules TNI AU menuju lokasi gempa di NAD dalam rangka mempercepat proses rehabilitasi bangunan yang rusak akibat dampak gempa.
"Kunjungan Panglima TNI dan kegiatan yang dilakukan oleh Prajurit TNI dalam rangka membantu korban, evakuasi dan merenovasi rumah maupun bangunan yang rusak akibat gempa. Semua ini wujud kepedulian dan pengabdian TNI kepada masyarakat, tanpa mengharap imbalan apapun," tutur Wuryanto.
Lebih lanjut Wuryanto mengatakan bahwa sesuai dengan tugas pokok TNI yang tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 34 tentang TNI pasal 7 ayat (2) poin b, menyatakan bahwa tugas pokok TNI salah satunya adalah Operasi Militer Selain Perang (OMSP) termasuk di dalamnya membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
"Seluruh prajurit TNI wajib terpanggil bila terjadi bencana alam diseluruh wilayah Indonesia, untuk hadir memberikan bantuan kemanusiaan tanpa mengenal waktu, termasuk bencana yang terjadi di NAD saat ini," pungkas Wuryanto.(exe/ist)