Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Saat bersilaturahmi dengan warga RT 06, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Kamis (8/12/2016), calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapat keluhan dari sang tuan rumah ketua RT 06, Supriadi (55).Supriadi mempertanyakan kepada Djarot, kenapa dana operasional RT lebih kecil dibandingkan dengan Lembaga Masyarakat Kota (LMK). Padahal tugas RT/RW jauh lebih banyak karena berhubungan langsung dengan warga."Orang ribut itu ngadu RT. Jam 4 pagi orang punya masalah rumah tangga itu ke pak RT. Kenapa jauh sekali dibanding LMK," ungkap Supriadi.Menganggapi hal itu, mantan walikota Blitar ini mengungkapkan, bahwa sebelum mengambil cuti kampanye, telah mengevaluasi dana operasional untuk RT dan RW. Agar dinaikkan dan langsung disosialisasikan saat Djarot kembali aktif pada Februari 2017."Memang dana operasional RT/RW jomplang jika dibandingkan LMK. Maka kami sampaikan ini evaluasi dan kalo bisa tahun 2017 anggaran operasional untuk RT dinaikan, sekaligus RW-nya ," kata Djarot menjawab keluhan ketua RT tersebut.Meski sudah memastikan akan menaikkan dana operasional RT/RW, Djarot mengingatkan bahwa dana operasional itu bukanlah bagian dari gaji yang bisa dibawa pulang oleh RT maupun pengurus.Politikus PDIP ini menuturkan, dana yang akan diberikan itu harus digunakan untuk kebutuhan lingkungan permukiman dan harus dipertanggung jawabkan. Mengingat jumlah RT di DKI Jakarta sebanyak 26 ribu dan RW mencapai 2.750."Karena itu dana dari APBD kan. Maka tetap harus ada SPJ. Supaya kalau ada audit BPK bisa dipertanggung jawabkan," tandasnya.