Laporan: Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Puluhan aktivis dari Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia digiring aparat kepolisian ke Polda Metro Jaya. Kasus ini berawal saat sejumlah massa berjalan menuju Istana Presiden untuk menyampaikan aspirasinya mendesak pemerintah menerbitkan referendum demi kemerdekaan Papua dari Indonesia.Sejumlah massa tersebut dihadang oleh pihak kepolisian di Bunderan Hotel Indonesia (HI) dan diamankan.Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan menhatakan, alasan polisi menggiring mereka ke Polda Metro Jaya lantaran beberapa diantaranya membawa bendera bintang kejora (Papua Merdeka)."Mereka mau mengarah ke Istana Negara, jadi kami amankan," ucap Hendy saat dihubungi, Kamis (1/12/2016).Mereka, lanjut Hendy, mayoritas merupakan mahasiswa asal bumi Cendrawasih yang tengah belajar di Jakarta."Mereka sebelumnya pernah melakukan aksi yang sama di Bundaran HI," tegasnya.Hendy sendiri menegaskan, tidak ada diantara mereka yang diproses hukum atau dijadikan tersangka."Malahan kami kasih makan dan minum disini. Diperlakukan baik. Nanti juga akan dipulangkan," ujar dia.Terpisah, wakil koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Yohannes mengatakan, sejumlah aktivis ini benar melakukan aksi untuk menuntut kemerdekaan Papua."Yang tergabung dalam aksi tadi adalah aliansi mahasiwa Papua dan masyarakat yang mendukung Papua merdeka," katanya di Polda Metro Jaya.Saat penghadangan dan penangkapan, kata Yohannes, sempat terjadi tarik menarik antara massa dengan aparat kepolisian. Bahkan, beberapa diantaranya mengalami kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian."Sempat ada pemukulan oleh polisi. Saya di mobil komando saya perhatiin semua. Ada satu yang ditendang-tendang sama pak polisi, satu diseret," tandasnya.