JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan bahwa dia terkadang memukul pantat polisi wanita di Istana Kepresidenan Filipina, Malacanang, jika dia sedang marah.Namun, Duterte mengklaim tindakan itu hanya bercanda. Pengakuan Duterte itu disampaikan kepada alumni San Beda College of Law pada 26 November.”Saya memukul mereka di pantat mereka di Malacanang jika saya marah, saya mendapatkan berkas saya dan memberitahu mereka; ‘Anda bagian dari masalah’,” katanya.“Ini dilakukan bercanda,” katanya lagi.Pemimpin Filipina yang terkenal dengan ucapan-ucapan kasar dan kontroversial ini mengklaim bahwa kode Barat sudah terlalu jauh dan zaman modern telah merusak.Meskipun blak-blakan membuat pernyataan inflamasi, Presiden Duterte mengaku bahwa dia sadar jika pelecehan itu telah berlangsung.Komentar Duterte ini telah dikecam oleh Senator Risa Hontiveros, yang berbicara menentang objektifikasi perempuan. Menurutnya, pernyataan Duterte menjadi “bahan bakar” kebencian yang meluas terhadap wanita, seksisme dan pemerkosaan.”Kutipan ini mengkhawatirkan pada begitu banyak tingkatan, bahkan ketika juru bicara Istana akan menjelaskan hal ini, seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu, bahwa ini adalah lelucon tidak berbahaya,” ujar Hontiveros.”Jika kita meninjau hukum pelecehan anti-seksual di negara ini, insiden seperti ini dapat memicu pengajuan dakwaan pelecehan seks terhadap orang,” imbuh dia, seperti dikutip IB Times, Senin (28/11/2016).(exe/ist)