JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada Senin (28/11/2016) batal berkunjung ke Indonesia.Hal tersebut setelah tindakan keras terhadap komunitas Muslim Rohingya Myanmar diprotes massa di sejumlah daerah di Indonesia. Batalnya kunjungan Suu Kyi juga berselang beberapa hari setelah polisi Indonesia mengungkap rencana pengeboman terhadap Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.Ribuan warga Rohingya di negara bagian Rakhine yang putus asa karena mengalami tindakan kekerasan oleh militer Myanmar telah membanjiri wilayah perbatasan untuk menyeberang ke Bangladesh dalam sepekan terakhir.Mereka mengungkap tindakan kekerasan mengerikan yang dilakukan tentara Myanmar seperti pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan.Suu Kyi yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian telah dikecam masyarakat internasional karena bungkam melihat kekerasan mengerikan terhadap komunitas Muslim Rohingya. Seorang pejabat PBB sebelumnya menyebut Myanmar sedang melakukan pembersihan etnis Rohingya.Pemerintah Suu Kyi telah membantah tuduhan itu. Myanmar mengklaim tentaranya hanya memburu “teroris” yang terlibat serangan terhadap pos-pos polisi perbatasan pada 9 Oktober 2016 lalu yang menewaskan sembilan polisi Myanmar.Meski menyangkal, Myanmar melarang wartawan asing dan peneliti independen untuk masuk ke Rakhine guna memverifikasi apa yang sebenarnya terjadi terhadap komunitas Muslim Rohingya di wilayah yang berbatasan dengan Bangladesh itu.Ratusan demonstran di Indonesia turun ke jalan pada pekan lalu untuk menyerukan pemerintah agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Seruan itu sebagai dukungan terhadap komunitas Muslim Rohingya di Myanmar.Suu Kyi sedianya berkunjung ke Indonesia setelah perjalanan ke Singapura mulai 30 November hingga 2 Desember 2016. Namun, seorang pejabat senior kementerian luar negeri Myanmar mengatakan perjalanan Suu Kyi ke Indonesia telah ditunda.”Kami menunda perjalanan Indonesia karena masalah di Rakhine dan juga utara Shan State, di mana tentara memerangi gerilyawan etnis,” kata Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar, Aye Aye Soe.”(Kunjungan) ini akan diatur dalam waktu dekat,” katanya lagi kepada AFP, yang menyangkal bahwa penundaan kunjungan Suu Kyi ke Indonesia karena masalah keamanan.(exe/ist)