JAKARTA, Tigapilarnews.com - Direktur Eksekutif Borneo Development Watch (BDW) Andi Muhammad Dyah mendesak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menetapkan kontraktor pemenang untuk pekerjaan proyek Jembatan Tumbang Samba di Kalimantan Tengah.Dirinya menilai Kementrian PUPR sangat lambat dalam menjalankan proyek tersebut, sebab Proses pelelangan sudah berjalan hampir satu Tahun."Proses pelelangan dimulai tanggal 4 Desember 2015. Namun pembukaan penawaran 11 bulan kemudian yakni 10 Oktober 2016," kata Andi, di Jakarta, Jumat (24/11).Andy pun mendesak Menteri PUPR Basuki Hadimulyono untuk segera menetapkan pemenang sebab proses lelang yang memakan waktu hampir satu Tahun sangatlah merugikan masyarakat Kalteng."Jembatan tersebut, sangat dibutuhkan untuk mobilisasi barang dan Jasa pendukung setempat dan untuk mendukung roda perekonomian rakyat Kalteng," tegasnyaSelain itu, dia berharap agar dalam pemilihan lelang tersebut dilakukan secara transparan, maka untuk mengawasinya, penegak hukum seperti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ,Kejaksaan Agung ( Kejagung) untuk ikut serta memantau proses pemilihan kontraktor yang pemenang."Jangan sampai proses pemilihan kontraktor ada permainan dari pihak- pihak yang sengaja agar menang, meskipun penawaran harga Proyek Jembatan Tumbang Samba tinggi," ujarnya.Bahkan, kata dia banyak masyarakat juga yang meminta agar jembatan Samba secepatnya terealisasikan.